Belum optimalnya strategi komunikasi dan adopsi teknologi digital yang selama ini dilaksanakan di desa digital, Cibiru Wetan, mengakibatkan pilar digital safety masyarakat masih tergolong rendah walaupun indeks literasi digitalnya sudah tergolong tinggi. Lebih lanjut maka diperlukan sosialisasi dan pelatihan agar masyarakat sebagai pengguna teknologi digital terhindar dari kejahatan digital. Pilar kualitas layanan yang menjadi indikator dari atribut layanan teknologi juga perlu ditingkatkan dengan cara menyediakan fitur penyampaian aspirasi, keluhan, dan masukan dari masyarakat untuk pengembangan aplikasi Simpeldesa. Salah satu masalah utama dalam penggunaan aplikasi Simpeldesa yaitu masih belum adanya keberlanjutan dari masyarakat dalam menggunakan aplikasi tersebut. Keberlanjutan ini dapat terwujud jika adanya kebijakan mengenai pengembangan dan pengoptimalan fitur-fitur yang ada di aplikasi Simpeldesa, diberlakukannya pemusatan layanan di satu aplikasi, hingga memperkuat pengaruh sosial dari influencer desa dalam hal penggunaan aplikasi Simpeldesa secara menyeluruh pada masyarakat.
Copyrights © 2024