Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kontestasi Pengetahuan Negara, Swasta dan Masyarakat dalam Pengelolaan Program Corporate Social Responsibility Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.129 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.1.115-128

Abstract

The management of the Corporate Social Responsibility (CSR) program is determined by the process of knowledge and power contestation in the governance of the CSR program. This contestation of knowledge about CSR often occurs on three social entities namely state, private, and community. Therefore, this research aims to examine the construction of knowledge of state, company, and community against the management of CSR program; and analyzing the political contestation (interests and powers) that occur at three social spaces in the management of CSR program. Research was conducted in Kembang Kuning village, Klapanunggal sub-district, Bogor district with critical paradigm using qualitative approach and case study method. The results showed that there are three forms of knowledge construction in CSR program. First, the construction that happens on the relationship between the community and the government that describes the CSR program as an aid. Second, the construction that happens on the relationship between the community and the company that describes the CSR program as an aid and obligation. Third, the construction that happens on the relationship between the government and the company that describes the CSR program as an obligation. The construction of this knowledge ultimately affects the dispute of interest which is make the low-class community becomes marginalized. Therefore, knowledge of CSR is constructed in such a manner as to provide higher economic benefits to the upper classes (high-class community, government, and company).Keywords: contestation, corporate social responsibility program, knowledge, relation-------------------------------ABSTRAK Pengelolaan program Corporate Social Responsibility (CSR) ditentukan oleh proses kontestasi pengetahuan dan kekuasaan dalam tatakelola program CSR. Kontestasi pengetahuan tentang CSR sering terjadi pada tiga entitas sosial yakni negara, swasta dan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi pengetahuan negara, perusahaan dan masyarakat terhadap pengelolaan program CSR; dan menganalisis kontestasi politik (kepentingan dan kekuasaan) yang terjadi di tiga ruang sosial dalam pengelolaan program CSR. Penelitian dilaksanakan di desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor dengan paradigma kritis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk konstruksi pengetahuan dalam program CSR. Pertama, konstruksi yang terjadi pada relasi antara masyarakat dengan pemerintah yang menggambarkan program CSR sebagai bantuan. Kedua, konstruksi yang terjadi pada relasi antara masyarakat dengan perusahaan yang menggambarkan program CSR sebagai bantuan dan kewajiban. Ketiga, konstruksi yang terjadi pada relasi antara pemerintah dengan perusahaan yang menggambarkan program CSR sebagai kewajiban. Konstruksi kuasa pengetahuan ini pada akhirnya mempengaruhi konstestasi kepentingan dimana masyarakat lapisan bawah menjadi termarjinalkan. Oleh karena itu, pengetahuan CSR dikonstruksi dan dikontestasikan sedemikian rupa dalam rangka memberikan keuntungan ekonomi yang lebih kepada kelas atas (masyarakat lapisan atas, pemerintah dan perusahaan).Kata kunci: kontestasi, pengetahuan, program corporate social responsibility, relasi
Hubungan antara Kinerja Program CSR dengan Potensi Konflik Sosial di Masyarakat Sekitar Wilayah Pertambangan Situmeang, Widya Hasian; Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.118 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.1.1-16

Abstract

Mining corporations were a kind of industry that supposed to run corporate social responsibility (CSR). The government has set the law about the implementation of CSR. CSR implementation was one of the ways to reduce conflict between corporation and community around the mining area. This research conducted to reveal the correlation between CSR implementation and social conflict potencies, both vertically and horizontally in community around mining area. This research used quantitative method and supported by qualitative data in Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, using Rank Spearman correlation test. The result of this research by quantitative approach reveal no correlations between CSR implementation by a mining corporation in West Java with conflict potency, both vertically and horizontally. Otherwise, qualitative data were collected during the research; give some explanations why there was no correlation between variable of CSR implementation and social conflict potency in mining area community.Keywords: CSR performance, vertical conflict, horizontal conflict-----------------------------ABSTRAKPerusahaan pertambangan adalah unit usaha yang wajib menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR). Pengaturan tentang CSR telah disusun dalam bentuk undang-undang oleh pemerintah. Implementasi CSR merupakan salah satu mekanisme untuk mengurangi potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah operasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pelaksanaan CSR dengan potensi konflik sosial, baik vertikal maupun horizontal pada masyarakat di sekitar wilayah pertambangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan nyata antara implementasi CSR yang dilakukan oleh perusahaan di Jawa Barat dengan potensi konflik, baik vertikal maupun horizontal. Namun, menurut data kualitatif menunjukkan bahwa kinerja CSR perusahaan mampu menurunkan potensi konflik vertikal antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Kata kunci: kinerja CSR, konflik vertikal, konflik horizontal
Dampak Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Gurandil Astuti, Wira Fuji; Agusta, Ivanovich; Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.13 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.3.317-338

Abstract

This study aimed to analyze the relationship between the factors which is stimulated the emergence gurandil with activities undertaken by gurandil in doing illegal gold mining and its relationship with the welfare of households by using Spearman rank correlation test. This research was conducted using quantitative research approach, namely the use of instruments such as questionnaires, and qualitative data supported by in-depth interviews, participant observation and document tracking. Results of this study explain that the factors stimulates the emergence gurandil associated with the level of activity in the gold mining without permission. Factors that influence the intensity of gurandil's activity is economic factors because the low level of earned income to meet family needs. Another factor that affects the activity of gurandil is legal factors and social factors. Gurandil activity levels are categorized according to the characteristics, namely gurandil shallow, regular gurandil, and gurandil barrel. Gurandil activity in gold mining without permission is gurandil shallow highest. Based on the obtained relationship gurandil activity by household welfare level gurandil seen from the physical condition of residential buildings, the level of health, education level, income level, and the level of expenditure.Keywords: activity gurandil, driving factors, the level of welfare--------------------------------------------------------------------------------------------ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor pendorong munculnya gurandil dengan aktivitas yang dilakukan oleh gurandil dalam melakukan penambangan emas tanpa izin dan hubungannya dengan kesejahteraan rumah tangga dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penggunaan instrumen berupa kuesioner, dan didukung data kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa faktor pendorong munculnya gurandil berhubungan dengan tingkat aktivitas gurandil dalam melakukan penambangan emas tanpa izin. Faktor yang sangat mempengaruhi tingginya aktivitas gurandil adalah faktor ekonomi karena rendahnya tingkat pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas gurandil adalah faktor hukum dan faktor sosial. Tingkat aktivitas gurandil dikategorikan sesuai dengan karakteristik gurandil yaitu gurandil cetek, gurandil biasa, dan gurandil tong. Aktivitas gurandil dalam melakukan penambangan emas tanpa izin paling tinggi adalah gurandil cetek. Berdasarkan aktivitas gurandil tersebut diperoleh hubungan dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga gurandil yang dilihat dari kondisi fisik bangunan tempat tinggal, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat pengeluaran.  Kata kunci: aktivitas gurandil, faktor-faktor pendorong, tingkat kesejahteraan
Dampak Penyaluran Zakat terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Pedesaan Kamelia, Dina Syaila; Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.6.%p

Abstract

Empowerment is one of many ways to raise someone’s level to be more confident in applying the skills it possesses. The distribution of zakat maal in the form of business capital loan is one of many forms of sustainable empowerment. Empowerment, in this case, could affect the community’s participation and community’s living standard. The purpose of this research was to identify the impact of empowerment in the distribution of zakat maal in the form of a business capital loan to the community’s participation and living standard using a quantitative approach with survey method. The results of this research showed that empowerment through zakat maal distribution of the mosque succeeded to increase knowledge and awareness of the community about productive zakat so that improved the participation of the community to use business loan service from the baitul maal mosque. The majority of the people who participated in the distribution of zakat maal in this mosque can improve their living standards as income and residential facilities. Keywords: Community empowerment, living standards, zakat maal ABSTRAK Pemberdayaan merupakan salah satu cara untuk mengangkat derajat seseorang untuk lebih percaya diri dalam menerapkan keterampilan yang dimilikinya. Penyaluran zakat maal dengan bentuk pinjaman modal usaha merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang berkelanjutan. Pemberdayaan dalam hal ini dapat berpengaruh terhadap partisipasi dan tingkat taraf hidup masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak  pemberdayaan dalam penyaluran zakat maal berupa modal usaha terhadap partisipasi dan tingkat taraf hidup masyarakat melalui pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan melalui penyaluran zakat maal masjid berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai zakat produktif sehingga memunculkan adanya partisipasi masyarakat untuk menggunakan pelayanan pinjaman modal usaha dari baitul maal masjid. Mayoritas masyarakat yang berpartisipasi dalam penyaluran zakat maal masjid ini dapat meningkatkan taraf hidupnya seperti pendapatan, dan fasilitas tempat tinggal.Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, taraf hidup, zakat maal
Analisis Gender Keterlibatan Masyarakat dalam Program Dana Desa Nubzatsania, Nubzatsania; Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.2.181-194

Abstract

There have been positive impacts from the Village Fund Program so far, although an assessment of the relation between men and women in the program should be done. The purpose of this study is to analyze the relation of individual characteristics and division of labour in the household toward the level of involvement and to analyze the relationship between the level of involvement and the success rate of the program. The sampling technique in this study is non-probability sampling, which is purposive with quota sampling. The sample of this study is individuals who are adults, married and do not have a position in the village government. This study uses a quantitative approach with survey methods and is supported by a qualitative approach with document study methods and in-depth interviews. The result of this study shows that older age and higher the level of individual education leads to a higher level of involvement in the Village Fund program. Women have a lower level of involvement compared with men, particularly in the level of access and participation. This proves that community involvement in the Village Fund program has not yet achieved gender equity. The higher level of community involvement both men and women will lead to the higher success rate of the program.Keywords : gender, gender equity, Village Fund.ABSTRAKMeski telah terlihat dampak positif dari program Dana Desa selama ini, perlu diperhatikan pula relasi antara laki-laki dan perempuan di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan pembagian kerja dalam rumah tangga dengan tingkat keterlibatan, serta menganalisis hubungan antara tingkat keterlibatan dengan tingkat keberhasilan program. Sampel penelitian ini adalah individu yang berusia dewasa, sudah berumah tangga, dan tidak memiliki posisi dalam pemerintahan desa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu purposive dengan kouta sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didukung pendekatan kualitatif dengan metode studi dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tua umur dan semakin tingginya tingkat pendidikan individu, maka semakin tinggi tingkat keterlibatannya dalam program Dana Desa. Perempuan memiliki tingkat keterlibatan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki terutama dalam tingkat akses dan partisipasi. Hal ini menjadi dasar bahwa keterlibatan masyarakat dalam program Dana Desa belum mencapai kesetaraan gender. Semakin tinggi tingkat keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan), semakin tinggi tingkat keberhasilan program.Kata Kunci : Dana Desa, gender, kesetaraan gender. 
Dampak Penyaluran Zakat terhadap Pemberdayaan dan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Pedesaan Kamelia, Dina Syaila; Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.6.%p

Abstract

Empowerment is one of many ways to raise someone’s level to be more confident in applying the skills it possesses. The distribution of zakat maal in the form of business capital loan is one of many forms of sustainable empowerment. Empowerment, in this case, could affect the community’s participation and community’s living standard. The purpose of this research was to identify the impact of empowerment in the distribution of zakat maal in the form of a business capital loan to the community’s participation and living standard using a quantitative approach with survey method. The results of this research showed that empowerment through zakat maal distribution of the mosque succeeded to increase knowledge and awareness of the community about productive zakat so that improved the participation of the community to use business loan service from the baitul maal mosque. The majority of the people who participated in the distribution of zakat maal in this mosque can improve their living standards as income and residential facilities. Keywords: Community empowerment, living standards, zakat maal ABSTRAK Pemberdayaan merupakan salah satu cara untuk mengangkat derajat seseorang untuk lebih percaya diri dalam menerapkan keterampilan yang dimilikinya. Penyaluran zakat maal dengan bentuk pinjaman modal usaha merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang berkelanjutan. Pemberdayaan dalam hal ini dapat berpengaruh terhadap partisipasi dan tingkat taraf hidup masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak  pemberdayaan dalam penyaluran zakat maal berupa modal usaha terhadap partisipasi dan tingkat taraf hidup masyarakat melalui pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan melalui penyaluran zakat maal masjid berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai zakat produktif sehingga memunculkan adanya partisipasi masyarakat untuk menggunakan pelayanan pinjaman modal usaha dari baitul maal masjid. Mayoritas masyarakat yang berpartisipasi dalam penyaluran zakat maal masjid ini dapat meningkatkan taraf hidupnya seperti pendapatan, dan fasilitas tempat tinggal.Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, taraf hidup, zakat maal
Pengaruh Keberadaan Industri Sawit terhadap Taraf Hidup Rumah Tangga Buruh Pabrik dan Buruh Kebun Sawit (Kasus: Komunitas Desa Bukit Indah dan Desa Giri Kencana, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu) Adistika, Exciyona; Sumarti, Titik; Siwi, Mahmudi
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 8 No. 01 (2024): Maret
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v8i01.715

Abstract

Industri sawit merupakan salah satu faktor yang dapat memicu percepatan pembangunan nasional karena memengaruhi taraf hidup masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh karakteristik rumah tangga buruh pabrik dan buruh kebun sawit serta keberadaan industri sawit terhadap taraf hidup rumah tangga buruh pabrik dan buruh kebun sawit. Pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada komunitas Desa Bukit Indah dan Desa Giri Kencana dengan jumlah responden yaitu 40 rumah tangga buruh pabrik dan buruh kebun sawit. Teknik pengambilan responden menggunakan cluster random sampling. Data penelitian diolah menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan SPSS version 21 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga buruh pabrik dan buruh kebun sawit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap taraf hidup rumah tangganya. Namun, keberadaan industri sawit yang berpengaruh secara signifikan terhadap taraf hidup rumah tangga buruh pabrik dan buruh kebun sawit, yaitu pada variabel tingkat kesempatan kerja dan tingkat dampak terhadap lingkungan. Tingkat kesempatan kerja yang rendah dan tingkat dampak terhadap lingkungan yang tinggi mengakibatkan taraf hidup rumah tangga buruh kebun sawit lebih rendah dibandingkan taraf hidup rumah tangga buruh pabrik.
Strategi Komunikasi dalam Adopsi Teknologi Digital E-government bagi Keberlanjutan Pembangunan Desa Digital Siwi, Mahmudi; Hapsari, Dwi Retno; Lubis, Djuara P; Haryanto, Toto; Aulia, Titania; Arham, Iffah Luthfiyah; Aditika, Exciyona
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1084-1089

Abstract

Belum optimalnya strategi komunikasi dan adopsi teknologi digital yang selama ini dilaksanakan di desa digital, Cibiru Wetan, mengakibatkan pilar digital safety masyarakat masih tergolong rendah walaupun indeks literasi digitalnya sudah tergolong tinggi. Lebih lanjut maka diperlukan sosialisasi dan pelatihan agar masyarakat sebagai pengguna teknologi digital terhindar dari kejahatan digital. Pilar kualitas layanan yang menjadi indikator dari atribut layanan teknologi juga perlu ditingkatkan dengan cara menyediakan fitur penyampaian aspirasi, keluhan, dan masukan dari masyarakat untuk pengembangan aplikasi Simpeldesa. Salah satu masalah utama dalam penggunaan aplikasi Simpeldesa yaitu masih belum adanya keberlanjutan dari masyarakat dalam menggunakan aplikasi tersebut. Keberlanjutan ini dapat terwujud jika adanya kebijakan mengenai pengembangan dan pengoptimalan fitur-fitur yang ada di aplikasi Simpeldesa, diberlakukannya pemusatan layanan di satu aplikasi, hingga memperkuat pengaruh sosial dari influencer desa dalam hal penggunaan aplikasi Simpeldesa secara menyeluruh pada masyarakat.
EDUKASI LITERASI DIGITAL: PENGEMBANGAN KAPASITAS DIGITAL PETANI IKAN KOI Siwi, Mahmudi; Retno Hapsari, Dwi; Budiarto, Tri; Ardinal Barlan, Zessy; Aulia, Titania; Adistika, Exciyona; Luthfiyah Arham, Iffah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.236-243

Abstract

Masih rendahnya kemampuan petani koi di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, dalam pemahaman dan pemanfaatan teknologi digital dalam membudidayakan ikan koi menjadi alasan dilaksanakannya pelatihan literasi digital. Pelatihan ini dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu tahap persiapan berupa Focus Group Discussion (FGD) antara tim IPB dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Ana Cahaya Koi dan tahap pelaksanaan berupa pengembangan masyarakat berbasis desa wisata dan pelatihan literasi digital untuk pengembangan media promosi paket wisata unggulan berbasis budi daya ikan koi. Rangkaian pelatihan ini dilaksanakan di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, pada bulan 2-10 Agustus 2024. Pelatihan ini membekali petani koi tentang pentingnya pengetahuan dan pemahaman mengenai literasi digital dan kemampuan digital dalam perkembangan usaha, seperti penggunaan teknologi IoT untuk budi daya koi. Melalui penggunaan IoT, efisiensi dan efektivitas dalam budi daya ikan koi lebih dapat dirasakan, salah satunya dalam pemberian pakan yang tidak terlalu boros namun tepat waktu. Pelatihan literasi digital ini menjadi salah satu strategi dalam menyelesaikan permasalahan terkait keterbatasan pemahaman terkait literasi digital, sehingga melalui pelatihan ini harapannya tingkat literasi digital petani dapat meningkat dan diaplikasikan langsung dalam membudidayakan ikan koi.