Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormone yang terus-menerus mengarah pada pembentukan endometrium,ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi, Stres menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi karena stress menyebabkan gangguan hormon Luteinizing Hormon dan Follicle Stimulating Hormone, sehingga tidak terjadi perkembangan sel telur, sehingga hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi S1 Psikologi Unisa Yogyakarta. Metode penelitian analitik cross sectional dengan data primer berupa quesioner. Analisa data menggunakan uji sperman rank, Teknik pengambi sampel yaitu menggunakan Simple Random Sampling dengan populasi sebanyak 93 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat stres normal sebanyak 37 mahasiwi (39,8%) dan siklus mentruasi teratur sebanyak 67 (72%). Tidak ada hubungan yang signifikasi antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi, dikarenakan hasilnya lebih dari (0,05) yaitu (0,255). Mahasiwi S1 Psikologi Unisa Yogyakarta karna didapatkan tingkat stress dalam katogori normal dan gangguan siklus menstruasi normal, tetapi pada status gizi dalam kategori kurus,diharapkan untuk mahasiswi memperhatikan pola makanan yang dikonsumsi hindari memakan junk food, makanan cepat saji, konsumsi makanan dengan gizi yang baik agar status gizi normal.
Copyrights © 2023