Berdasarkan Pemantauan Gizi Tahun 2016, prevalensi stunting di Indonesia mencapai mencapai 27,5% sedangkan WHO memberikan batasan untuk stunting adalah < 20%. Hal ini menunujukkan bahwa pertumbuhan yang tidak maksimal dialami oleh sekitar 8,9 juta anak di Indonesia atau 1 dari 3 anak mengalami stunting. Sebagian besar bayi dan balita di Desa Perigi sudah mengikuti posyandu, akan tetapi kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang stunting masih sangat rendah sehingga dilakukannya sosialisasi dan penyuluhan stunting untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman dari masyarakat. Metode yang dilakukan adalah menilai seberapa jauh pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan stunting pada bayi dan balita di Dusun Karang Asem, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pengetahuan masyarakat diukur dengan menggunakan pre test sebelum penyuluhan dan post test setelah penyuluhan. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang diikuti oleh 30 responden dapat dinyatakan bahwa hasil pre test tentang tingkat pengetahuan responden mengenai program pencegahan stunting sebanyak 11 responden (37%). Setelah dilakukannya penyuluhan dan berdasarkan hasil post test terdapat peningkatan sebanyak 25 responden (83%) sudah mengerti tentang program pencegahan stunting.
Copyrights © 2024