Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spiritualitas, sosialisasi pajak, dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan WPOP di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data mengunakan kuesioner yang diisi kepada 100 partisipan. Analisis ini menggunakan aplikasi SPSS versi 26. Hasil penelitian uji hipotesis atau uji (t) menunjukkan bahwa spiritualitas tidak memengaruhi kepatuhan WPOP yaitu sejumlah 0,822 > 0,05, kecerdasan spiritual tidak memastikan kepatuhan WP terhadap regulasi pajak. Sosialisasi pajak tidak memengaruhi kepatuhan WPOP yaitu sejumlah 0,852 > 0,05, hal ini mungkin karena tidak memahami tentang regulasi pajak, persepsi terhadap manfaat pajak, atau pengalaman pribadi dengan sistem perpajakan. Sementara pelayanan fiskus memengaruhi kepatuhan WPOP yaitu sebesar 0,000 > 0,05, kualitas pelayanan yang mencakup kejelasan informasi, keramahan, kecepatan, dan kemampuan petugas dalam memberikan bantuan, mampu meningkatkan kesadaran dan kepatuhan WP. Koefisien determinasi menunjukkan 0,681 jika di hitung dengan rumus determinasi maka hasil yang di dapatkan 0,681 x 100% = 68,81%. Bahwa variabel independen mampu menjelaskan sekitar 68,1% variabilitas dalam kepatuhan WPOP. Studi ini memberikan wawasan agar pemerintah dan otoritas pajak lebih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan fiskus sebagai strategi utama untuk meningkatkan ketaatan WP. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi dan pengembangan metode sosialisasi pajak yang lebih efektif serta peningkatan edukasi tentang pentingnya pajak bagi pembangunan negara.
Copyrights © 2024