Peningkatan prevalensi obesitas dan gizi lebih pada anak dan remaja terjadi di seluruh dunia. Faktor terjadinya peningkatan gizi lebih pada remaja disebabkan salah satunya karena konsumsi fast food berlebih dan aktivitas fisik yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Negeri 90 Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Jumlah sampel penelitian yang diambil sebanyak 183 siswa/i. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan status gizi remaja paling banyak kategori gizi lebih yaitu 88 orang (48,1%), frekuensi konsumsi fast food kategori sering yaitu 176 orang (96,2%), jumlah asupan energi fast food kategori tinggi yaitu 148 orang (80,9%), dan aktivitas fisik kategori ringan yaitu 119 orang (65%). Data statistik menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi fast food (p=0,043), jumlah asupan energi fast food (p=0,000), dan aktivitas fisik (p=0,000) dengan status gizi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi fast food, jumlah asupan energi fast food¸ dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada remaja di SMA Negeri 90 Jakarta Selatan
Copyrights © 2024