Latar Belakang: Systematized Nomenclature of Medicine–Clinical Terms (SNOMED CT) telah menerbitkan beberapa konsep baru dan deskripsi berkaitan dengan COVID - 19. Waktu dalam proses pengkodean penyakit berkurang 1,5 menit per catatan kesehatan dan terdapat peningkatan ketepatan dan akurasi kode. Hal ini terjadi karena terdapat pengaruh pemetaan (mapping) terminologi medis dengan SNOMED–CT. Tujuan: Menganalisis SNOMED CT dan LOINC yang diterapkan dalam Rekam Medis Elektronik (RME) yang digunakan dan mengetahui alur prosedur implementasi, analisis konsep dan permasalahan implementasi. .Metode: Metode kualitatif diskriptif dengan observasi dan wawancara indept interview kepada 7 informan. Hasil: . Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto (RSMS) adalah milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terakreditasi A, dan menerapkan standar data ICD-10, ICD-9-CM, SNOMED CT dan KFA. Hasil EMR menunjukkan standar data dalam proses 2018 sampai 2023 mengalami perkembangan update dan mapping yang melibatkan 8 tenaga IT RSMS, semua petugas PMIK, dokter, perawat, laborat, petugas Gizi, Farmasi, dan Keuangan. 300.000 kode ICD-10 dan ICD-9 CM telah di mapping dalam FHIR EMRRI dalam SIMRS. Kesimpulan: Diperlukan adanya penegakan diagnosis yang lebih detail, agar mapping berjalan dengan baik. Kementerian Kesehatan dalam Satu Sehat dan BPJS untuk verifikasi untuk klaim pembiayaan sangat diharapkan dapat mendukung agar standar data baru seperti SNOMED CT, LOINC, DICOM dan KFA, dapat digunakan semaksimal mungkin untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Copyrights © 2023