Dalam era digital saat ini, penyebaran berita palsu menjadi salah satu permasalahan yang perlu diatasi dalam membaca berita. Berita palsu dapat menimbulkan beberapa dampak, dampak negatif itu seperti keresahan yang terjadi di lingkungan sosial, polarisasi masyarakat, bahkan hingga disintegrasi bangsa. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa masyarakat semakin mudah memanfaatkan perubahan dan perkembangan teknologi saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah literasi media digital memiliki pengaruh terhadap perilaku anti penyebaran hoaks di kalangan mahasiswa/i universitas bhayangkara kota Bekasi? (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi Literasi media terhadap perilaku anti penyebaran hoaks di kalangan mahasiswa Universitas Bhayangkara kota Bekasi?. Penelitian Ini menggunakan Teori Use and Gratification, dan metode yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 33 responden dari mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sempel dengan nonprobability sampling yaitu sumpling purposive. Penelitian ini menunjukan bahwa (1) ada hubungan antara literasi media digital dengan perilaku anti penyebaran berita palsu (2) Faktor yang mempenaruhi perilaku penyebaran hoax yaitu pengetahuan tentang berita palsu dan keterampilan untuk memilah berita yang responden baca.
Copyrights © 2024