Fertilisasi in vitro (IVF) merupakan teknologi reproduksi atau metode baru dengan bantuan pilihan bagi pasangan tidak subur yang menderita dampak negative infertilitas. Fertilisasi in vitro (IVF) adalah solusi bagi pasangan infertil, namun dapat menyebabkan stress psikologis yang signifikan, terutama pada wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas konseling kelompok dalam mengurangi persepsi stres pada wanita infertil yang menjalani program Fertilisasi in vitro (IVF). Metode pencarian literatur melalui Pubmed dan Google Scholar, mencari artikel yang relevan dalam 10 tahun terakhir. Hasil menunjukkan bahwa intervensi psikologis, termasuk konseling kelompok, secara signifikan menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Konseling kelompok juga memberikan dukungan emosional yang penting, mengurangi perasaan terisolasi dan meningkatkan hubungan interpersonal. Dengan demikian, dukungan psikologis yang memadai selama proses Fertilisasi in vitro (IVF) terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis wanita infertil. Kesimpulan pengembangan program konseling berbasis bukti perlu dilakukan untuk mendukung pasien infertil selama proses pengobatan. Saran, agar klinik kesuburan mengembangkan program konseling yang terstruktur dan berbasis bukti. Program harus mencakup sesi konseling kelompok yang memungkinkan interaksi antar pasien dan teknik manajemen stres yang telah terbukti efektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025