Penyediaan data identitas kependudukan yang akurat merupakan tanggung jawab penting pemerintah Indonesia dalam memenuhi hak warga negara. Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai inovasi dalam administrasi kependudukan bertujuan untuk memberikan akses layanan publik bagi anak-anak di bawah 17 tahun. Penelitian ini menganalisis inovasi Program Katepay yang memperluas fungsi KIA sebagai alat pembayaran non-tunai di sekolah-sekolah di Kota Surabaya. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan fokus pada lima atribut inovasi menurut Rogers (2003): keunggulan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemampuan dicoba, dan kemampuan diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Katepay menawarkan kemudahan dan keamanan dalam transaksi, serta memberikan kontrol lebih kepada orang tua dalam memantau pengeluaran anak. Meskipun demikian, adopsi Katepay di kalangan siswa masih menghadapi kendala, seperti kerumitan penggunaan, kesenjangan aksesibilitas perangkat, dan masalah teknis. Program ini menunjukkan kesesuaian yang baik dengan regulasi yang ada, namun observabilitas hasilnya masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut dalam fitur aplikasi dan peningkatan literasi digital untuk mempercepat adopsi Katepay di masa mendatang. Secara keseluruhan, Katepay berpotensi menjadi solusi yang relevan dan menguntungkan dalam mendukung transformasi digital layanan publik di Surabaya.
Copyrights © 2024