Penelitian ini bertujuan untuk untuk melakukan pemetaan geomorfologi yang di dalamnya akan memperoleh variasi bentuklahan, kemiringan lereng, analisis jenis dan pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian. Topografi atau kemiringan lereng merupakan pengontrol bagaimana jenis aliran yang akan terbentuk. Daerah penelitian memiliki morfografi datar sampai tegak, dimana morfografi datar sangat mendominasi pada daerah penelitian mencangkup 60% dengan aspek kuantitatif 0-2%. Morfografi landai mencangkup 20% dengan aspek kuantitatifnya 2-7%. Morfografi miring memiliki 15% dengan apsek kuantitatif 7-15%. Sedangkan aspek morfografi tegak mencangkup 5%, dengan nilai kuantitatif lebih besar dari 140%. Dari beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian adalah pola pengaliran Subdendritik (Howard, 1967). Morfologi daerah penelitian terdapat 3 bentuk asal yang terbagi menjadi 5 satuan bentuklahan yaitu terdiri dari bentuklahan perbukitan terkikis bergelombang sedang (D1), perbukitan terkikis bergelombang kuat (D2), dataran bekas rawa(F1), dataran alluvial (F2) dan bentuklahan tambang terpakai (A1) dasar pembagian yang digunakan adalah menurut morfografi, morfometri, morfostruktur pasif, morfostruktur aktif, dan morfokronologi menurut Van Zuidam (1983).
Copyrights © 2024