Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

GEOLOGI DAN POLA SEBARAN BATUBARA DAERAH SEPARI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Koeshadi Sasmito
Jurnal Ilmiah MTG Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Magister Teknik Geologi Program Pascasarjana UPN ”Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.277 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan pola penyebaran lapisan batubara, dilaksanakan di PT. Jembayan Muarabara di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga macam bentuk asal yaitu bentuklahan pegunungan homoklin (S1), bentuklahan perbukitan homoklin (S2), bentuklahan rawa (F1) dan bentuklahan dataran alluvial(F2). Pola pengaliran pada daerah penelitian adalah parallel. Secara stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan batuan dari tua ke muda yaitu satuan batulempung Balikpapan, satuan batupasir Balikpapan, terbentuk pada lingkungan pengendapan transisi yaitu lower delta plain sampai back barrier. Satuan ini berumur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir. Satuan endapan Alluvial, merupakan satuan batuan termuda yang berumur Holosen. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa antiklin, sesar naik, sesar turun.Pola penyebaran lapisan batubara Berdasarkan analisa dari peta geologi serta cropline batubara pada daerah penelitian, penyebaran batubara berarah tenggara dengan besar kemiringan lapisan berkisar antara 34-73. Penyebaran batubara pada bagian barat tidak terdapat dikarenakan dipengaruhi oleh sesar naik. Singkapan batubara berada pada satuan batupasir Balikpapan.
ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA SEAM 1 MENGGUNAKAN METODE CIRCULAR 891 USGS DAERAH TANAH MERAH, KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Retno Anjarwati; Koeshadi Sasmito; Muhammad Zaenal Muhtadin; Yuyun Giska Oviandari
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tonase batubara berdasarkan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori sumberdaya tereka, tertunjuk, dan terukur menggunakan metode Circular 891 USGS. Penelitian ini juga dilakukan melalui pemetaan geologi detail daerah penelitian yaitu di Desa Tanah Merah, Kota Samarinda, kemudian dilakukan korelasi antar singkapan batubara guna mengetahui sebaran batubara tersebut. Setelah mengetahui sebaran batubara dapat dilakukan perhitungan sumberdaya tereka, tertunjuk dan terukur. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data singkapan batubara yang ditemukan di daerah penelitian. Data hasil pengamatan lapangan yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan rumus perhitungan volume dan tonase batubara, untuk sumberdaya tereka diperoleh hasil 945.468,74 m3, tertunjuk diperoleh hasil 700.020,23 m3, sedangkan untuk sumberdaya terukur diperoleh hasil 349.335,77 m3, kemudian dikalikan dengan densitas batubara yaitu 1,3 ton/m3. Estimasi sumberdaya tereka dengan radius 750 m diperoleh tonase sebesar 1.229.109,36 ton, sumberdaya tertunjuk dengan radius 500 m diperoleh tonase sebesar 910.026,30 ton. Sedangkan sumberdaya terukur dengan radius 250 m diperoleh tonase sebesar 454.136,50 ton.
ANALISIS PENGARUH GEOLOGICAL LOSSES TERHADAP PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA BERDASARKAN MODEL GEOLOGI PADA PIT 13 ALT 3 PT INDOMINCO MANDIRI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (Geological Losses Effect Analysis Of Coal Reserve Calculation Based On Geologic Model In Pit 13 Alt 3 Pt Indominco Mandiri Kutai Timur Regency Of East Kalimantan Province) Rizal Amirudin; Windhu Nugroho; Koeshadi Sasmito
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2020: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.215

Abstract

Penambangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian dibawah permukaan bumi, salah satunya adalah batubara. Dalam pelaksanaan desain tambang maupun implementasi di lapangan sering timbul anomali atau ketidaksesuaian antara rencana atau model geologi dengan kondisi aktual di lapangan. Penelitian dilakukan pada PT Indominco Mandiri, Kutai Timur, Kalimantan Timur dimana dalam penelitian ini dilakukan suatu analisis pengaruh dari geological losses terhadap model geologi yang kemudian akan membandingkan perhitungan cadangan tertambang dengan jumlah cadangan batubara yang dapat diambil. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan geological losses yaitu dengan cara pengukuran ketebalan batubara, test in pit quality, pengukuran dip batubara. Cara tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi faktor geological losses seperti adanya variasi ketebalan seam batubara, variasi kualitas seam batubara, seam splitting batubara, washout, dan crop shifting. Dari faktor tersebut akan didapatkan total persentase nilai geological losses yang mana akan mempengaruhi nilai dari cadangan tertambang dan nilai dari stripping ratio. Hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh Pengaruh geological losses terhadap endapan geologi dari model geologi yaitu pengaruh crop shifting sebesar 6037,81 ton atau 11,65 % dan pengaruh washout sebesar 4457,53 ton atau 8,6 %, sehingga total geological losses sebesar 10495,35 ton atau 20,26 % dari total reserve in model yang terpengaruh. Hasil cadangan tertambang berdasarkan pengaruh geological losses aktual di lapangan atau disebut dengan mineable insitu reserve yaitu sebesar 62326,35 Ton. Dan nilai stripping ratio setelah dimasukkan pengaruh geological losses pada Pit 13 Alt 3 menjadi 1 : 29,62. 
GEOLOGI DAN BIODIVERSITAS DAERAH KAWASAN BUKIT BIRU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Ali Sodikin; Heriyanto .; Koeshadi Sasmito; Puspa Indah Rindawati
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.6780

Abstract

Kawasan Bukit Biru dikenal sebagai daerah subur dan menyimpan beragam potensi, baik dari geodiversity, biodiversity dan cultural diversity. Berdasarkan hal inilah yang menjadikannya berpotensi menjadi salah satu daerah aspek lokasi geowisata dan menjadikan sebagai kawasan geowisata kreatif yang baru di Indonesia. Kawasan ini memiliki kondisi tatanan geologi yang didominasi oleh bentang alam struktural dan dataran fluvial yang disusun oleh satuan Batupasir Sedang hingga satuan Batupasir Sangat Halus serta endapan alluvial. Metode penelitian yang digunakan adalah penilaian kuantitatif dari penilaian biodiversitas berdasarkan identifikasi objek yang didapat. Penelitian terbagi 3 tahap yaitu pra-lapangan, lapangan dan pasca lapangan. Berdasarkan penelitian, terdapat 2 biodiversitas, yaitu Bothrobelum Rugosum yang merupakan hewan asli hutan kalimantan yang mirip dengan kaki seribu, namun relatif bertubuh pendek dibandingkan dengan kebanyakan kaki seribu lainnya, dengan hanya sebelas hingga tiga belas segmen tubuh dan mampu berguling menjadi bola saat diganggu, sebagai pertahanan melawan predator. Selanjutnya adalah Eutropis Multifasciata merupakan kadal berukuran agak kecil, panjang antara 18 hingga 22 cm dengan sekitar 60% dari panjangnya adalah panjang ekor. Kepalanya berbentuk lancip dengan leher yang sangat pendek. Badannya berbentuk persegi atau kotak. Tubuh bagian atas berwarna coklat tua atau cokelat keabu-abuan mengkilap dengan sisi tubuh berwarna keemasan di dekat leher.
GEOLOGI DAN IDENTIFIKASI AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE- DIPOLE DAERAH BHUANA JAYA, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Muhammad Amin Syam; Heriyanto . .; Koeshadi . Sasmito; Adam Mulya Ghifary; Gabriel Denny Lambe
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.742 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.5942

Abstract

Lokasi penelitian berada di Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah pada lokasi penelitian terdapat airtanah serta jenis akuifernya berdasarkan data geologi dan data geolistrik. Adapun metode analisis yang digunakan ialah metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole yang digunakan untuk mencari nilai resistivitas pada lapisan di bawah permukaan. Nilai resistivitas tersebut kemudian dikonversi menjadi penampang sehingga didapatkan hasil interpretasi untuk mencari keberadaan airtanah serta jenis akuifernya. Hasilnya terdapat 3 (tiga) lintasan pada lokasi penelitian dan masing-masing lintasan ditemukan beberapa titik keberadaan airtanah berdasarkan hasil interpretasi pada penampang 2D yang telah diolah. Pada lintasan 1 (satu) dan lintasan 3 (tiga), didapatkan keberadaan airtanah dengan jenis akuifer tertekan (confined aquifer). Pada lintasan 2 (dua) didapatkan keberadaan airtanah dengan jenis akuifer bebas (unconfined aquifer).
GEOLOGI DAN EVALUASI TATA GUNA LAHAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH LOA BAKUNG KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Resty Intan Putri; Koeshadi Sasmito; Diana Rahmawati; Endix Syaiqul Aqsha
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.429 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.7083

Abstract

Secara administratif daerah penelitian terletak di Kelurahan Loa Bakung dan Loa Buah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Dan secara geografis daerah penelitian ini terletak pada koordinat 0°31'32.74" LS dan 117°5'34.15" BT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi meliputi tatanan geologi baik kondisi geomorfologi struktur geologi, stratigrafi dan evaluasi tata guna lahan dari segi kebencanaan terkhususnya banjir pada daerah penelitian dan dipetakan pada peta berskala 1:10,000. Metode pengambilan data difokuskan pada pengambilan data-data geologi permukaan, yang terdiri atas studi literatur, pengambilan data, analisa data dan hasil yang pada akhirnya menjadi sebuah tulisan ilmiah berupa skripsi. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 2 (dua) bentuk asal yakni, bentuk asal Struktural, dan bentuk asal fluvial. Dari beberapa bentuk asal, bentuk asal Struktural dengan bentuk lahan lembah sinklin S1 dan perbukitan homoklin S2, kemudian untuk bentuk asal Fluvial bentuk lahan tubuh sungai F1 dan dataran alluvial F2. Di daerah penlitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan batuan batulempung loa bakung, satuan batuan batupasir loa bakung dan endapan alluvial. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah sinklin loa bakung dan sesar naik loa bakung. Kondisi banjir pada kelurahan loa bakung sebesar 22% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan banjir yang tergolong tidak rawan dengan luas 337 Ha. Sebesar 11% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan banjir yang tergolong kurang rawan dengan luas 170 Ha. Sebesar 26% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan banjir yang tergolong rawan dengan luas 397 Ha. Sebesar 8% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan banjir yang tergolong tidak cukup rawan dengan luas 118 Ha. Sebesar 33% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan banjir yang tergolong sangat rawan dengan luas 489 Ha. Evaluasi dari tata guna lahan pada daerah loa bakung adalah perlu adanya peninjauan Kembali terkain perencanaan tata ruang yang di lihat dari segi kebencanaan terutama banjir masih banyak area baik pemukiman, industri, dan perdaganagan dan jasa yang masuk kedalam area sangat rawan banjir.
GEOLOGI DAN ANALISIS KEKUATAN MASSA BATUGAMPING MENGGUNAKAN KAIDAH KRITERIA KERUNTUHAN HOEK-BROWN DI DAERAH BATU PUTIH, KECAMATAN SAMARINDA ULU, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Amin Syam; Koeshadi Sasmito; Mifta Sardilla; Muhammad Muchlis Sidiq
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.913 KB)

Abstract

Secara administratif daerah penelitian terletak di Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berupa pemetaan geologi guna mengetahui kondisi geologi, struktur geologi dan geomorfologi serta penyelidikan geoteknik berupa penentuan nilai faktor keamanan (FK) pada bukit Batu Putih dimana kawasan ini merupakan kawasan perbukitan batugamping. Pada Bukit Batu Putih telah dilakukan kegiatan penambangan terbuka dengan membuat lereng-lereng. Adapun metode perhitungan faktor keamanan pada Bukit Batu Putih menggunakan metode Fellenius dengan kriteria keruntuhan Hoek-Brown. Parameter yang diperlukan dalam penyelidikan geoteknik yaitu jenis batuan, bobot isi batuan, kondisi rekahan, keadaan permukaan lereng serta geometri lereng dan dilakukan percobaan sebanyak 7 kali dengan 7 sampel yang berbeda. Dari hasil kegiatan pemetaan geologi, daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan batuan yaitu endapan alluvium, satuan batupasir RingRoad, satuan batupasir Air Putih dan satuan batugamping Batu Putih, untuk geomorfologi dibagi menjadi 2 bentukan asal yaitu bentukan asal struktural dan bentukan asal fluvial, struktur geologi yang ada berupa kekar, antiklin dan sesar naik. Dari hasil penyelidikan geoteknik berupa perhitungan kestabilan lereng pada bukit Batu Putih dilakukan dengan pengamatan di lapangan dan pengujian laboratorium diperoleh nilai faktor keamanan (FK) sebesar 54,993 termasuk dalam nilai yang cukup tinggi sehingga lereng yang dianalisa dikategorikan dalam keadaan aman.
GEOLOGI DAN PENGARUH LITOLOGI TERHADAP BENTUK MORFOLOGI DAERAH BANGUN REJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Amin Syam; Koeshadi Sasmito; Nanda Nur Adlina; Hasanah .
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.34 KB)

Abstract

Resistensi batuan adalah tingkat ketahanan batuan terhadap pelapukan, hubungan resistensi batuan dengan pola kerapatan kontur ialah spasi garis kontur rapat   mengindikasikan batuan yang resisten dan spasi garis kontur renggang menunjukan batuan yang non resisten. Penelitian ini akan fokus kepada resistensi batuan atau ketahanan batuan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kekuatan batuan adalah tingkat pelapukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh litologi terhadap bentuk morfologi daerah Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencakup kegiatan lapangan dan analisa studio. Penelitian lapangan meliputi tentang deskripsi singkapan dan  pengambilan  foto  bentang  alam  untuk  data  morfologi  daerah  penelitian  sedangkan penelitian studio mencakup pembuatan peta kemiringan lereng dan menghubungkan data lapangan yang didapat dengan peta kemiringan lereng.Peta bagian barat daerah penelitian memiliki derajat pelapukan IV (empat) dengan resistensi batuan  lemah  sedangkan  bagian  Timur  peta  memiliki  derajat  pelapukan  I  (satu)  dengan resistensi batuan kuat. Pada peta kemiringan lereng lokasi penelitian yaitu bagian barat peta dengan tingkat pelapukan tinggi memiliki kelas lereng 2-4 dengan morfologi agak landai. Lokasi penelitian bagian timur peta dengan tingkat pelapukan ringan memiliki kelas lereng 4-8 dengan morfologi miring.Petabagianbaratdaerahpenelitianmemilikiderajat pelapukanIV(empat)dengan resistensi batuan  lemah  sedangkan  bagian  Timur  peta  memiliki  derajat  pelapukan  I  (satu)  dengan resistensibatuankuat.Padapetakemiringanlereng lokasipenelitianyaitubagianbaratpeta dengantingkatpelapukantinggimemilikikelaslereng2-4denganmorfologiagaklandai. Lokasipenelitianbagiantimurpetadengantingkatpelapukanringanmemilikikelas lereng 4-8 dengan morfologimiring.
ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DENGAN METODE ANALISIS GRANULOMETRI DAERAH TANAH MERAH KOTA SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Koeshadi Sasmito; Puspa Indah Rindawati; Septian Ade Pradana; Bukit Andika
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.093 KB)

Abstract

Batupasir Formasi Balikpapan yang berumur Miosen Akhir merupakan salah satu elemen penting dalam kaitannya lingkungan pengendapan pada Cekungan Kutai. Lingkungan pengendapan merupakan lokasi/tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu. Lingkungan pengendapan secara umum dibagi menjadi 3 macam yaitu lingkungan pengendapan darat, transisi dan laut. Pengamatan fisik sedimen dilakukan melalui 2 (dua) pengamatan struktur dan tekstur sedimen. Pengamatan struktur sedimen dapat dilakukan melalui interpretasi informasi geologi dari data bor atau peta geologi yang dicocokkan dengan keadaan lapangan. Pengamatan tekstur sedimen dapat menggunakan analisis ukuran butir sedimen yakni granulometri. Analisis granulometri dilakukan secara grafis dan matematis pada sampel Batupasir daerah penelitian. Analisis granulometri memperlihatkan mean dengan ukuran butir pasir halus dengan nilai 2.54 phi, memiliki sortasi poorly sorted dengan nilai 1.01 phi, skewness fine skewed dengan nilai 0.15, kurtosis extremly lepto kurticdengan nilai 3.83. Jenis mekanisme trasportasi sedimen yang ada pada daerah penelitian termasuk jenis saltasi. Penentuan jenis lingkungan pengendapan daerah penelitian memakai 2 perbandingan yakni penentuan dari analisis profil Stratigrafi dan penentuan analisis ukuran butir (Granulometri). Pada analisa profil singkapan yang dilakukan pada 3 LP, yakni LP 1, LP, 2 dan Lp 4. Pada analisis lingkungan pengendapan dengan analisis granulometri didapatkan dari metode grafis dan metode matematis hasil jenis pengendapan sampel Batupasir G.1A-G.5 pada daerah penelitian yaitu endapan sungai.
GEOLOGI DAN PEMANFAATAN TAMBANG BAHAN GALIAN C DESA BUKIT RAYA, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Koeshadi Sasmito; Jefry Septinus Pangloro; Septia Hadi Wardana
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.18 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kebutuhan, pemanfaatan, sebaran, kualitas batulempung dalam dunia industri pembuatan batu bata dikecamatan tenggarong seberang yakni Desa Bukit Raya yang mencakup kegiatan lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan meliputi membahas geologi daerah penelitian sedangkan penelitian laboratorium mencakup analisis XRD menggunakan alat RINT2000 dan penelitian ini menggunakan uji granulometri dengan menentukan ukuran butir pada setiap sampel. Lempung pada daerah penelitian tersebar pada 4 lokasi dengan formasi lembar Samarinda yakni formasi Balikpapan dan formasi pulau balang. Analisis XRD, lempung mengandung mineral kaolinit, monmorilonit, dan illit. Kualitas mineral lempung pada Lp 24, Lp 9, dan Lp 11 memiliki karakteristik dan spesifikasi untuk pembuatan batu bata dengan kandungan Kaolinite mencapai 52,2%. Sedangkan mineral monmorilonit tidak memiliki karakteristik untuk pembuatan batu bata. Berdasarkan hasil Analisis yang dilakukan dalam penelitian menggunakan analisis XRD Lp 24, Lp 9, dan Lp 11 disimpulkan bahwa jenis mineral lempung ialah kaolinite mencapai 52,4% berdasarkan kandungan mineral kaolinite direkomendasikan untuk menmanfaatkan lempung pada desa Bukit Raya sebagai bahan industry pembuatan batu bata dan tanah urug, sedangkan mineral monmorillonite dan illite tidak mempunyai karakteristik untuk pembuatan batu bata dan lebih ke bahan idustri pembuatan keramik serta sebagai bahan penyangga katalis.