Kayu secang (Caesalpinia sappan linn) telah banyak digunakan untuk mewarnai kain, salah satunya kain kapas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh waktu perendaman sabut kelapa dengan kayu Secang (Caesalpinia sappan linn) terhadap intensitas warna kain kapas. (2) mengetahui pengaruh waktu perendaman sabut kelapa dengan kayu Secang (Caesalpinia sappan linn) terhadap kelunturan warna kain kapas setelah pencucian sabun. (3) menentukan pengaruh kapur tohor (CaO) sebagai fiksator terhadap tingkat intensitas warna kain (4) menentukan pengaruh kapur tohor (CaO) sebagai fiksator untuk tingkat kelunturan warna pada kain kapas setelah pencucian sabun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji intensitas warna paling gelap menggunakan fiksator kapur, tanpa merendam sabut kelapa mendapat nilai %R sebesar 3,8. Nilai uji tahan luntur warna tanpa merendam sabut kelapa pada sabun cuci menghasilkan nilai rata-rata 4 yang berada dalam kategori baik. Sementara itu, dengan merendam sabut kelapa, tahan luntur warna sabun cuci menghasilkan nilai rata-rata 4 dalam kategori baik. Fiksator kapur tohor (CaO) mempengaruhi tingkat intensitas warna, di mana perlakuan dengan fiksator kapur tohor (CaO) menghasilkan warna yang lebih gelap. Untuk tahan luntur warna pada sabun cuci dengan fiksator kapur tohor (CaO) dan tanpa perlakuan fixator kapur tohor (CaO) tidak dapat berubah dan menghasilkan nilai yang sama, dimana fixator kapur tohor (CaO) dapat mempertahankan nilai tahan luntur warna pewarna alami yang telah diserap kain.
Copyrights © 2024