Penelitian ini mengeksplorasi penerapan Zero Trust Architecture (ZTA) sebagai pendekatan keamanan untuk mengatasi tantangan keamanan jaringan yang dihadapi oleh perusahaan modern, terutama dengan meningkatnya jumlah perangkat Internet of Things (IoT) yang terhubung. Simulasi dilakukan dengan menggunakan alat iperf dan Wireshark untuk mengukur performa jaringan sebelum dan sesudah penerapan ZTA, khususnya dalam menguji efektivitasnya dalam menghadapi serangan man-in-the-middle, DDoS, dan insider threats. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penerapan ZTA mampu mengurangi risiko serangan siber secara signifikan, meskipun terdapat sedikit kompromi pada performa jaringan, dengan penurunan throughput sebesar 5% dan peningkatan latency sebesar 5 ms. Kebijakan micro-segmentation, multi-factor authentication (MFA), dan least privilege access terbukti efektif dalam meningkatkan stabilitas jaringan dan mencegah akses tidak sah. Meskipun demikian, penelitian ini menekankan pentingnya optimalisasi ZTA untuk memastikan keseimbangan antara keamanan dan kinerja jaringan di masa depan.
Copyrights © 2024