Perubahan kurikulum adalah keharusan untuk mengikuti perkembangan zaman dan memastikan standar pendidikan terpenuhi. Namun, perubahan ini sering kali menyebabkan kebingungan di kalangan pendidik dan orang tua, yang mengganggu proses pendidikan. Kurikulum Merdeka, yang diperkenalkan sebagai inovasi penting dalam pendidikan Indonesia, menawarkan kerangka kerja yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Meskipun demikian, dengan meningkatnya jumlah peserta didik, tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia juga bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis opini yang muncul di media sosial X tentang implementasi Kurikulum Merdeka, menggunakan metode word embedding FastText dan model klasifikasi Long Short-Term Memory. Dua dataset uji coba digunakan dalam penelitian ini, yang pertama berisi 7.500 entri dan yang kedua 3.000 entri. Penelitian ini juga menguji delapan skenario yang berbeda, dengan kombinasi metode ekstraksi fitur Continuous Bag of Words dan Skip-Gram, serta variasi pemisahan data 80:20 dan 85:15. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi di semua skenario, di atas 85%. Temuan ini mengungkap dominasi sentimen negatif dalam setiap kategori yang diamati selama implementasi Kurikulum Merdeka, menunjukkan adanya beberapa tantangan atau hambatan dalam penerimaan dan penerapan kurikulum tersebut di berbagai lingkungan pendidikan
Copyrights © 2024