<![CDATA[Peningkatan stunting di Indonesia masih menunjukkan angka yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 17,8%. Di Jawa Timur angka prevelensi stuntingnya yaitu 19,2%. Di Kabupaten Kediri sendiri pada tahun 2023 mencapai 9,8%. Dalam rangka menangani permasalahan tersebut, pemerintah mencetuskan Rencana Aksi Nasional Gizi dan Ketahanan Pangan melalui berbagai gerakan nasional dengan Upaya pencegahan stunting berupa berbagai program seperti Program Pemberian Makanan Tambahan, Posyandu Balita dan Ibu Hamil, Kunjungan Pendampingan Kelurga, Kelas Balita stunting dan kelas parenting serta berbagai intervensi. Namun, intervensi tersebut masih belum dapat membantu menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang telah ditentukan. Dikarenakan proses pemantauan yang dilakukan kader belum maksimal. Akselerasi penurunan angka stunting butuh keterlibatan tenaga dan kader Kesehatan serta Kerjasama seluruh sasaran program stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis terkait implementasi pengembangan aplikasi AKSI PENTING untuk kader di Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan teknik Forum Group Discussion dengan pendekatan interaktif. Hasil kajian menunjukkan bahwa implementasi penggunaan aplikasi AKSI PENTING sangat mempermudah para kader untuk membantu memantau balita stunting serta membantu dalam membuat laporan terkait sasaran terkait. Akan tetapi dalam implementasinya masih ditemukan beberapa kendala yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan aplikasi ini. Diharapkan kedepannya terdapat tindak lanjut terkait pengembangan aplikasi ini agar lebih mempermudah kader untuk mendata sasaran dan sekaligus memberikan pendampingan, serta laporan perkembangan sasaran serta yang paling utama adalah untuk mengetahui jumlah data stunting pada masing-masing wilayah di Kabupaten Kediri.]]>
Copyrights © 2024
