Gereja lahir dengan kondisi yang berkomunitas secara nyata. Namun, gereja yang hadir dalam sejarah dunia perlu menerima kenyataan juga bahwa teknologi juga hadir. Dalam hal ini, gereja perlu menjadikan teknologi sebagai kawan, bukan lawan. Gereja bekerja sama dengan teknologi, salah satunya menghasilkan dunia virtual. Metode yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kepustakaan. Pada akhirnya, penulis mendapatkan hasil yang bermakna bahwa relasi gereja dan teknologi di masa kini menghasilkan gambaran komunitas riil sebagai kebutuhan primer dan virtual sebagai kebutuhan sekunder.
Copyrights © 2024