Kestabilan lereng merupakan faktor krusial dalam operasi penambangan terbuka. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No. 1827K/ME/30/2018, nilai faktor keamanan (FK) minimum untuk mencapai lereng stabil adalah 1,3. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode survei eksplorasi. Analisis kestabilan dilakukan menggunakan metode kesetimbangan batas dan software Geostudio 2023. Penelitian difokuskan pada area Pit 2 Banko Barat, yang memiliki litologi berupa tuff, batulempung, batulanau, batupasir, dan batubara. Muka air tanah diasumsikan berada di kedalaman 13 m dari permukaan lereng, dengan seismic load 0,05 dan surcharge load 533 kN/m² dari berat alat angkut HD Komatsu 785 milik PT Bukit Asam, Tbk. Desain awal lereng pada bulan April 2024 menunjukkan beberapa bagian yang berpotensi longsor. Pada section A-A”, overall slope dan intermediate slope memiliki nilai FK 1,25 (tidak stabil). Pada section B-B”, intermediate slope memiliki FK 1,25 (kritis), sedangkan pada section C-C”, overall slope berada dalam kondisi riskan (FK 1,25). Untuk meningkatkan stabilitas, dilakukan rekayasa geoteknik melalui pengupasan overburden dan batubara serta perubahan geometri lereng. Pemodelan ulang menghasilkan nilai FK yang lebih optimal dan stabil. Rekomendasi perbaikan mencakup perubahan desain pada section B-B” (overall slope) dan section C-C” (intermediate slope) untuk mencapai stabilitas lereng yang sesuai standar. Dengan rekayasa ini, diharapkan potensi longsor dapat diminimalkan dan operasi tambang berlangsung lebih aman dan efisien
Copyrights © 2024