Abstrak. Urbanisasi pesat di Kota Makassar menciptakan fragmentasi habitat yang berdampak pada kelestarian aves. Penelitian ini bertujuan memahami peran Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat dalam menjaga kelestarian burung di kawasan tersebut. Hasil menunjukkan adanya indeks keanekaragaman sedang dengan 19 spesies burung teridentifikasi. Burung Gereja Erasia dan Kutilang adalah spesies paling umum, dengan distribusi yang merata, tanpa spesies yang mendominasi secara signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun terdapat tekanan urbanisasi, RTH privat tetap menjadi habitat penting bagi burung, termasuk spesies endemik seperti Kacamata Makassar dan spesies yang terancam seperti Gelatik Jawa dan Kerak Kerbau, yang berstatus Endangered dan Vulnerable menurut IUCN Redlist. RTH ini juga mendukung spesies dilindungi seperti Kuntul Besar, yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Penelitian menyimpulkan bahwa RTH privat di selatan Kota Makassar memiliki peran krusial dalam konservasi burung dan ekosistem perkotaan. Perlindungan dan pengelolaan yang bijaksana diperlukan untuk mendukung keanekaragaman hayati di tengah urbanisasi yang intensif, serta mendasari kebijakan lingkungan yang lebih baik untuk kesehatan ekosistem perkotaan secara keseluruhan. Kata Kunci: Keanekaragaman Hayati,Ruang Terbuka Hijau, Segmentasi Habitat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024