Keputusan Huria Kristen Indonesia (HKI) menggunakan metode undi dalam memilih pemimpin (ephorus dan sekretaris jenderal) telah mendapat banyak pujian. Pujian tersebut datang dari dalam maupun dari luar HKI. Meskipun demikian, sebagian kecil kalangan HKI, belum sepenuhnya menerima keputusan itu. Terlepas dari realitas itu, HKI perlu merawat keputusan tersebut, antara lain dengan menghadirkan diskursus-diskursus biblika tentang undi dalam memilih pemimpin. Untuk itulah, melalui tulisan ini penulis mencoba menemukan makna lain dari pemilihan dengan undi dalam Kisah Para Rasul 1:15-26 dengan menggunakan analisis sosial ilmiah. Hasilnya, pemilihan pengganti Yudas dengan undi utamanya adalah untuk mengatasi krisis sosial akibat dari pengkhianatan Yudas. Kisah pemilihan dengan undi dalam teks ini adalah upaya merestorasi citra para rasul dengan memulihkan kepercayaan komunitas Kristen terhadap pemimpin baru mereka, yaitu para rasul. Dengan restorasi citra pemimpin ini, kepercayaan komunitas Kristen kepada pemimpinnya (termasuk di HKI) diharapkan mampu membuat gereja berhasil mengerjakan misi Allah dalam Kisah Para Rasul 1:8.
Copyrights © 2024