Artikel jurnal ini membahas analisis form-konten-konteks dari pagelaran Wayang Beber ”˜Lurung Kamulyan’ Gereja Santa Maria Assumpta Gamping. Pagelaran ”˜Lurung Kamulyan’ merupakan salah satu bentuk visualisasi devosi jalan salib yang unik, karena menggunakan media yang tidak biasa digunakan dalam pelaksanaan devosi jalan salib. Selain menggunakan metode analisis form-konten-konteks, penulis juga mempertajam analisis dengan menggunakan teori Titon yang dikenal dengan music-culture model. Teori ini mencakup empat komponen yang mempengaruhi bagaimana suatu pertunjukan memberi efek kepada penonton, empat komponen tersebut adalah affective experience, performance, community, dan memory/history. Berdasarkan analisis artikel jurnal ini, dapat disimpulkan bahwa devosi jalan salib dapat dilakukan dengan menggunakan media yang ”˜tidak biasa’ berada dalam gereja.
Copyrights © 2024