Di Indonesia, setiap tahun terdapat 14 juta kasus baru kanker, dan 8,2 juta kematian akibat kanker. Bahkan, kanker berada di urutan kedua penyebab kematian anak-anak. Ketika anak telah didiagnosis menderita kanker, perubahan dalam keluarga tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut akan menimbulkan stres jika tidak segera diatasi. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dinamika coping stress yang dilakukan orang tua dari anak penderita kanker sejak masa diagnosis hingga perawatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis, dengan mewawancarai tiga pasang orang tua yang memiliki anak penderita kanker. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan penggunaan coping di awal diagnosis dan di masa pengobatan. Emotion-focused coping sering digunakan di awal diagnosis dalam proses orang tua menerima hasil diagnosis, sedangkan selama masa pengobatan, coping yang digunakan lebih beragam, yakni emotion-focused coping dan problem-focused coping untuk mengatasi masalah yang muncul seiring proses pengobatan dimulai. Hasil penelitian ini juga menemukan adanya keterlibatan aspek spiritual dalam proses coping yang dilakukan, yakni spiritual-focused coping. Faktor protektif yang menguatkan coping orang tua, yakni dukungan sosial, sedangkan faktor risiko meliputi kondisi anak selama perawatan, kondisi orang tua terkait dengan pengobatan, dan ketiadaan dana.
Copyrights © 2024