Tingginya penjualan di UKM Ayam Geprek Bajek menunjukkan permintaan tinggi dan popularitas yang besar, namun juga memberikan tantangan operasional, termasuk risiko kelelahan pekerja akibat beban kerja tinggi. Observasi langsung di UKM ini menemukan risiko pada tahap penggeprekan, di mana penggunaan alat konvensional menyebabkan postur kerja tidak ergonomis, terutama pada punggung, siku, dan pergelangan tangan. Kondisi ini meningkatkan risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs). Untuk mengatasi masalah ini, metode Quality Function Deployment (QFD) dipilih karena peralatan bantu yang ada masih konvensional dan tidak mengintegrasikan aspek teknis dengan mendalam. QFD mampu menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi spesifikasi teknis melalui House of Quality (HoQ) dalam perencanaan alat bantu penggeprekan. Analisis RULA menunjukkan skor akhir 3, turun dari nilai sebelumnya 5, menandakan perbaikan signifikan dalam postur kerja setelah menggunakan alat bantu yang dirancang. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan risiko ergonomis, serta merancang alat bantu yang efektif dalam mengurangi risiko MSDs dan meningkatkan kenyamanan kerja.Kata Kunci:  Ayam Geprek Bajek, Ergonomis, Musculoskeletal Disorders, QFD, HoQ
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024