Articles
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA OPERATOR KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.437 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.68
Kelelahan merupakan salah satu respon tubuh untuk meminta istirahat. Kelelahan ini menyebabkan penurunan performansi kerja baik fisik maupun mental. Pada operator komputer, kelelahan ini dapat menyebabkan cedera pada beberapa bagian tubuh. Pada penelitian ini diambil sampel dari 30 operator komputer dengan rentang usia 19 sampai 32 tahun dengan rata-rata jam kerja 42 jam per minggu. Dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Measurement didapatkan 47% pekerja mengalami sakit punggung bagian atas selama bekerja, 73% sakit pada leher dan bahu, serta 73% mengalami sakit bahu. Hal ini memperlihatkan adanya metode kerja yang harus diperbaiki oleh operator. Oleh karena itu, dengan menggunakan analisis RULA maka didapatkan usulan metode kerja yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kemungkinan cedera yang akan dialami oleh pekerja.
RANCANGAN USULAN PERBAIKAN UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS: PT AGRONESIA DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET)
Kusuma, Qolli;
Suryadhini, Pratya Poeri;
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (427.744 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.32
PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan manufaktur industri pengolahan yang memproduksi berbagai jenis produk karet teknik untuk keperluan industri, salah satunya adalah rubber step. Penelitian ini difokuskan pada rubber step Aspira Belakang yang memiliki gap ketidaktercapaian produksi tertinggi. Pada proses produksi rubber step Aspira Belakang ditemukan waktu menunggu yang mempengaruhi tingkat pencapaian target produksi. Tahap awal dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data primer yang diolah untuk menggambarkan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state sehingga diketahui lead time dari proses produksi rubber step Aspira Belakang sebesar 5915.07 detik dengan waktu aktivitas value added sebesar 1131.47 detik atau 19.13% dari lead time. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi penyebab akar masalah waiting time menggunakan peta pekerja-mesin, fishbone diagram dan 5 why. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis 5W1H untuk memaparkan detail masalah dan menentukan rancangan usulan perbaikan menggunakan metode lean manufacturing seperti Quick Changeover dan Display. Rancangan usulan perbaikan berupa perancangan alat potong, pembagian lot pengerjaan compound, pengadaan instruksi kerja, perancangan display, pembuatan batch/stock siap cetak, dan perancangan rak penyimpanan khusus sebagai upaya dalam meminimasi waiting time pada proses produksi rubber step Aspira Belakang. Berdasarkan rancangan usulan yang diberikan didapatkan lead time sebesar 3142.10 detik dengan waktu aktivitas value added sebesar 1131.47 detik atau 36.01% dari lead time.
RANCANGAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG MENGGUNAKAN 5-S SYSTEM DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION (STUDI KASUS: DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET PT AGRONESIA)
Anestasia, Maya;
Poeri, Pratya;
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (306.613 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.19
PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi beberapa jenis produk berbahan baku karet baik sintesis maupun alami, salah satu produk yang dihasilkan adalah produk rubber step aspira belakang. Pada proses produksi rubber step aspira belakang masih terdapat beberapa aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, salah satunya adalah adanya pergerakan yang tidak diperlukan atau dapat disebut waste motion. Dalam upaya meminimasi waste motion tersebut maka dilakukan pendekatan lean manufacturing. Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan data primer yang diolah dalam current state mapping melalui value stream activity dan process activity mapping untuk memetakan aliran proses yang terjadi dan diketahui bahwa waktu dari aktivitas non value added sebesar 394,21 detik. Tahap selanjutnya mencari penyebab terjadinya waste dengan menggunakan fishbone diagram dan mencari akar penyebab terjadinya waste dengan menggunakan 5 why. Berdasarkan analisis menggunakan tools tersebut, dilakukan tahap perancangan usulan perbaikan dengan menggunakan 5-S System sehingga dapat meminimasi waste motion dan mengurangi nilai serta presentase dari value added time.
Analisis Dan Perbaikan Rancangan Material Handling Equipment Aktivitas Pemindahan Kayu Menggunakan Pendekatan Ergonomic Function Deployment Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII
Heni, Inda Putri;
Kusnayat, Agus;
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (353.74 KB)
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.273
Berbagai insiden yang bersifat fatal dan berskala besar kadang terjadi ketika faktor manusia dianggap berperan penting. Salah satu aktivitas yang merupakan interaksi langsung antara alat bantu kerja dengan manusia adalah aktivitas material handling. Maka dari itu dilakukan evaluasi terhadap aktivitas material handling untuk melihat penilaian kemampuan pekerja (C, capacity of worker) terhadap tuntutan kerja yang diberikan (D, demand of task). Evaluasi dilakukan terhadap aktivitas mendorong troli, meliputi evaluasi pada postur tubuh pekerja dengan menggunakan pendekatan Posture Evaluation Index (PEI) dan evaluasi penilaian kemampuan pekerja terhadap aktivitas mendorong pendekatan Manual Handling Limits (MHL). Kemudian evaluasi yang dilakukan terhadap aktivitas mengangkat beban dilakukan dengan pendekatan Lifting Index (LI) pada kondisi eksisting. Hasil dari ketiga pendekatan mengeluarkan nilai diluar batas kemampuan pekerja, yang artinya pekerjaan tidak aman untuk dilakukan (berisiko). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kondisi eksisting membutuhkan perubahan sesegera mungkin. Dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi eksisting dan diberikan solusi berupa perbaikan rancangan produk dengan menggunakan metode Ergonomic Functional Deployment (EFD) dengan memasukkan konsep sistem kerja EASNE kedalam ergonomic statement. Dengan dilakukannya penelitian, dihasilkan sebuah konsep rancangan usulan produk yang sudah memenuhi kebutuhan user terhadap aspek ergonomi dengan nilai PEI adalah 1,25 (dibawah standar aman yaitu 2), nilai MHL adalah 75% (tepat pada standar aman yaitu 75%) dan nilai LI adalah 0,92 (dibawah standar aman yaitu 1). Dengan ketiga nilai sikap kerja yang sudah berada pada batas aman akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya risiko cidera.
RANCANGAN USULAN PERBAIKAN UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS: PT AGRONESIA DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET)
Kusuma, Qolli;
Suryadhini, Pratya Poeri;
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.32
PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan manufaktur industri pengolahan yang memproduksi berbagai jenis produk karet teknik untuk keperluan industri, salah satunya adalah rubber step. Penelitian ini difokuskan pada rubber step Aspira Belakang yang memiliki gap ketidaktercapaian produksi tertinggi. Pada proses produksi rubber step Aspira Belakang ditemukan waktu menunggu yang mempengaruhi tingkat pencapaian target produksi. Tahap awal dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data primer yang diolah untuk menggambarkan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state sehingga diketahui lead time dari proses produksi rubber step Aspira Belakang sebesar 5915.07 detik dengan waktu aktivitas value added sebesar 1131.47 detik atau 19.13% dari lead time. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi penyebab akar masalah waiting time menggunakan peta pekerja-mesin, fishbone diagram dan 5 why. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis 5W1H untuk memaparkan detail masalah dan menentukan rancangan usulan perbaikan menggunakan metode lean manufacturing seperti Quick Changeover dan Display. Rancangan usulan perbaikan berupa perancangan alat potong, pembagian lot pengerjaan compound, pengadaan instruksi kerja, perancangan display, pembuatan batch/stock siap cetak, dan perancangan rak penyimpanan khusus sebagai upaya dalam meminimasi waiting time pada proses produksi rubber step Aspira Belakang. Berdasarkan rancangan usulan yang diberikan didapatkan lead time sebesar 3142.10 detik dengan waktu aktivitas value added sebesar 1131.47 detik atau 36.01% dari lead time.
Analisis Dan Perbaikan Rancangan Material Handling Equipment Aktivitas Pemindahan Kayu Menggunakan Pendekatan Ergonomic Function Deployment Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII
Heni, Inda Putri;
Kusnayat, Agus;
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.273
Berbagai insiden yang bersifat fatal dan berskala besar kadang terjadi ketika faktor manusia dianggap berperan penting. Salah satu aktivitas yang merupakan interaksi langsung antara alat bantu kerja dengan manusia adalah aktivitas material handling. Maka dari itu dilakukan evaluasi terhadap aktivitas material handling untuk melihat penilaian kemampuan pekerja (C, capacity of worker) terhadap tuntutan kerja yang diberikan (D, demand of task). Evaluasi dilakukan terhadap aktivitas mendorong troli, meliputi evaluasi pada postur tubuh pekerja dengan menggunakan pendekatan Posture Evaluation Index (PEI) dan evaluasi penilaian kemampuan pekerja terhadap aktivitas mendorong pendekatan Manual Handling Limits (MHL). Kemudian evaluasi yang dilakukan terhadap aktivitas mengangkat beban dilakukan dengan pendekatan Lifting Index (LI) pada kondisi eksisting. Hasil dari ketiga pendekatan mengeluarkan nilai diluar batas kemampuan pekerja, yang artinya pekerjaan tidak aman untuk dilakukan (berisiko). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kondisi eksisting membutuhkan perubahan sesegera mungkin. Dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi eksisting dan diberikan solusi berupa perbaikan rancangan produk dengan menggunakan metode Ergonomic Functional Deployment (EFD) dengan memasukkan konsep sistem kerja EASNE kedalam ergonomic statement. Dengan dilakukannya penelitian, dihasilkan sebuah konsep rancangan usulan produk yang sudah memenuhi kebutuhan user terhadap aspek ergonomi dengan nilai PEI adalah 1,25 (dibawah standar aman yaitu 2), nilai MHL adalah 75% (tepat pada standar aman yaitu 75%) dan nilai LI adalah 0,92 (dibawah standar aman yaitu 1). Dengan ketiga nilai sikap kerja yang sudah berada pada batas aman akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya risiko cidera.
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA OPERATOR KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.68
Kelelahan merupakan salah satu respon tubuh untuk meminta istirahat. Kelelahan ini menyebabkan penurunan performansi kerja baik fisik maupun mental. Pada operator komputer, kelelahan ini dapat menyebabkan cedera pada beberapa bagian tubuh. Pada penelitian ini diambil sampel dari 30 operator komputer dengan rentang usia 19 sampai 32 tahun dengan rata-rata jam kerja 42 jam per minggu. Dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Measurement didapatkan 47% pekerja mengalami sakit punggung bagian atas selama bekerja, 73% sakit pada leher dan bahu, serta 73% mengalami sakit bahu. Hal ini memperlihatkan adanya metode kerja yang harus diperbaiki oleh operator. Oleh karena itu, dengan menggunakan analisis RULA maka didapatkan usulan metode kerja yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kemungkinan cedera yang akan dialami oleh pekerja.
RANCANGAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG MENGGUNAKAN 5-S SYSTEM DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION (STUDI KASUS: DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET PT AGRONESIA)
Anestasia, Maya;
Poeri, Pratya;
Rahayu, Mira
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25124/jrsi.v3i03.19
PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi beberapa jenis produk berbahan baku karet baik sintesis maupun alami, salah satu produk yang dihasilkan adalah produk rubber step aspira belakang. Pada proses produksi rubber step aspira belakang masih terdapat beberapa aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, salah satunya adalah adanya pergerakan yang tidak diperlukan atau dapat disebut waste motion. Dalam upaya meminimasi waste motion tersebut maka dilakukan pendekatan lean manufacturing. Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan data primer yang diolah dalam current state mapping melalui value stream activity dan process activity mapping untuk memetakan aliran proses yang terjadi dan diketahui bahwa waktu dari aktivitas non value added sebesar 394,21 detik. Tahap selanjutnya mencari penyebab terjadinya waste dengan menggunakan fishbone diagram dan mencari akar penyebab terjadinya waste dengan menggunakan 5 why. Berdasarkan analisis menggunakan tools tersebut, dilakukan tahap perancangan usulan perbaikan dengan menggunakan 5-S System sehingga dapat meminimasi waste motion dan mengurangi nilai serta presentase dari value added time.
Perancangan Alat Bantu untuk Liquid Container Berdasarkan Penilaian Rapid Entire Body Assessment dan Washington State Checklist
Kosasih, Risya Rahmasari;
Martini, Sri;
Rahayu, Mira
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Serang Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (529.033 KB)
|
DOI: 10.30656/jsmi.v3i1.1459
The problem in this research is the use of liquid containers, which use as bulk cosmetic containers, which will be move from the WIP room to the product packaging room. Based on these transfer activities, there was a risk of exposure to Musculoskeletal Disorders (MSDs), which were analyzed using Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Washington State Checklist (WSC). This study aims to design a tool for a more ergonomic liquid container to reduce the impact of MSDs on workers. Redesigning this tool uses the concept of Reverse Engineering. The design of the new liquid container transporter simulation can reduce REBA score with a WSC value of low-risk category for MSDs exposure based on the overall work environment category.
Perancangan Alat Bantu untuk Liquid Container Berdasarkan Penilaian Rapid Entire Body Assessment dan Washington State Checklist
Risya Rahmasari Kosasih;
Sri Martini;
Mira Rahayu
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Serang Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (529.033 KB)
|
DOI: 10.30656/jsmi.v3i1.1459
The problem in this research is the use of liquid containers, which use as bulk cosmetic containers, which will be move from the WIP room to the product packaging room. Based on these transfer activities, there was a risk of exposure to Musculoskeletal Disorders (MSDs), which were analyzed using Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Washington State Checklist (WSC). This study aims to design a tool for a more ergonomic liquid container to reduce the impact of MSDs on workers. Redesigning this tool uses the concept of Reverse Engineering. The design of the new liquid container transporter simulation can reduce REBA score with a WSC value of low-risk category for MSDs exposure based on the overall work environment category.