Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis financial distress yang terjadi pada sektor transportasi dengan menggunakan metode grover. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor transportasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, sedangkan sampel yang ditetapkan berdasarkan purposive sampling adalah perusahaan sektor transportasi darat sebanyak 8 perusahaan dengan tahun pengamatan mulai dari tahun 2018-2022. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatoris dengan analisis kuantitatif melalui rasio keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat perusahaan yakni PT Majapahit Inti Corpora, Tbk., PT Blue Bird, Tbk., PT Mitra International Resources, Tbk., dan PT Express Trasindo Utama, Tbk. tidak mengalami financial distress karena memiliki tingkat likuiditas dan profitabilitas yang baik. Meski demikian, PT Express Trasindo Utama, Tbk. masih berada dalam zona abu-abu (grey zone). Di lain pihak terdapat 4 perusahaan lainnya yang terbukti mengalami financial distress yakni PT Sidomulyo Selaras, Tbk., PT Ekasari Lorena Transport, Tbk., PT Adi Sarana Armada, Tbk., dan PT Weha Transportasi Indonesia, Tbk. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan finansial perusahaan yang buruk terutama dalam hal likuiditas dan profitabilitas sehingga tidak mampu meningkatkan aset perusahaan bahkan mengalami kecenderungan menurunnya nilai aset perusahaan secara signifikan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024