Pembahasan tentang seksual seringkali dianggap tabu untuk diperbincangkan. Bahkan ada juga anggapan yang menganggap bahwa persoalan tentang seksual masuk ke dalam ranah privasi seseorang, tidak untuk diperbincangkan apalagi dibahas dalam forum-forum diskusi. Seseorang akan diberi stigma negatif ketika membahas persoalan ini, dianggap tidak sopan, atau bahkan melanggar norma-norma agama. Namun, jika ditelisik lebih jauh, sumber ajaran dan nilai-nilai agama Islam juga mengakomodir pembahasan tentang pentingnya pendidikan seksual. Banyak sekali hadis-hadis yang secara implisit menyinggung persoalan tentang pendidikan seksual ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Islam memandang persoalan seksual dalam perspektif hadis yang dianggap sebagai salah satu sumber ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini mengumpulkan sumber yang memiliki hubungan dengan judul dengan menggunakan metode analisis isi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini menggunakan model penelitian tematik. Dalam perspektif hadis, konsep Pendidikan seksual tidak dijelaskan secara gamblang. Namun, konsep pendidikan seksual tercermin dari hadis yang memuat materi pendidikan seksual seperti pemisahan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan, bagaimana cara bersuci dari haid (khusus perempuan). Ada pula perintah supaya anak laki-laki dan perempuan berperilaku sesuai kodratnya masing-masing, serta adanya larangan bersikap tidak sesuai tabiat dan kodrati yang melekat pada jenis kelamin, perintah segera menikah bagi yang sudah mampu dengan tujuan untuk menjaga kehormatan. Pembahasan seksual secara khusus juga bisa ditemukan dalam hadis-hadis seputar hubungan suami dan istri dalam bingkai hubungan keluarga.
Copyrights © 2024