Masalah stunting di Indonesia masih menjadi perhatian serius karena prevalensinya yang melebihi standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Stunting, gangguan pertumbuhan anak akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang, memerlukan intervensi dari tingkat desa. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberdayakan perempuan melalui PKK dengan pemanfaatan olahan daun kelor yang kaya nutrisi sebagai upaya eliminasi stunting dan menciptakan desa sehat serta mandiri. Metode pengabdian melibatkan edukasi gizi, pelatihan pemanfaatan daun kelor, dan pelibatan masyarakat dalam kegiatan Posyandu, Dapur Sehat, serta gotong royong. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan melalui PKK efektif dalam meningkatkan kesadaran serta perilaku masyarakat terkait pencegahan stunting. Dengan demikian, model pengabdian ini berpotensi diadopsi oleh desa lain sebagai solusi lokal yang berkelanjutan.
Copyrights © 2024