Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, biaya, margin dan keuntungan yang terkait. Penelitian dilakukan di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada periode Agustus hingga Oktober 2024. Lokasi penelitian dipilih secara purposive. Metode pengambilan sampel petani menggunakan rumus slovin yaitu dari total 39 petani diambil 15 orang. Pedagang pengumpul dan pengecer dipilih dengan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang berbeda. Pada saluran I pemasaran pepaya, total biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer yaitu Rp1.445,8 per kg dengan margin Rp7.500 per kg dan keuntungan yang diperoleh Rp6.054,2 per kg dan share terbesar yaitu pada tingkat pedagang pengecer sebesar 68%. Pada saluran II total biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul adalah Rp682,43 per kg, dengan margin Rp3.033,3 per kg dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp2.350,87 per kg sedangkan pada tingkat pedagang pengecer total biaya pemasaran yang dikeluarkan adalah Rp1.362,09 per kg, dengan margin Rp5.250 per kg dan keuntungan yang diperoleh adalah Rp3.887,91 per kg. Share terbesar yaitu pada tingkat pedagang pengecer sebesar 45%. Permasalahan yang dihadapi oleh petani atau produsen yaitu petani tidak memiliki informasi mengenai harga pasar. Permasalahan yang dihadapi pedagang pengumpul yaitu kualitas pepaya dan kerusakan buah selama proses pengangkutan. Permasalahan yang dihadapi oleh pedagang pengecer adalah banyak pedagang lain yang menjual pepaya dengan harga yang kompetitif.
Copyrights © 2024