Luki Anjardiani
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PEMASARAN KANGKUNG DAN BAYAM DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Siti Rahmah; Mira Yulianti; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2638

Abstract

Kangkung dan bayam merupakan sayuran yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Hasil dari budidaya tersebut kemudian dipasarkan melalui saluran pemasaran yang beranekaragam. Saluran pemasaran ini akan menimbulkan bagian harga (share) dari setiap tingkatan salurannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, besar biaya, margin, keuntungan pemasaran dan share yang diterima produsen atau petani, dan masalah yang dihadapi oleh lembaga pemasaran yang terlibat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru pada bulan April­-Juli 2019. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling. Metode dalam pengambilan sampel petani yaitu simple random sampling dari 215 populasi petani diambil 30 orang. Pedagang pengumpul dan pengecer dipilih secara snowball sampling. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua saluran pemasaran. Besarnya biaya, margin dan keuntungan pada saluran I sayur kangkung wilayah pemasaran Ulin Raya adalah sebesar Rp 255,10/kg, Rp 920,00/kg dan Rp 664,90/kg, sedangkan untuk sayur bayam adalah sebesar Rp 259,10/kg, Rp 1.000,00/kg dan Rp 740,90/kg. Besarnya biaya, margin, keuntungan pada saluran II wilayah pemasaran Bauntung Banjarbaru adalah sebesar Rp 485,74/kg, Rp 4.000,00/kg dan Rp 3.514,26/kg untuk sayur kangkung, sedangkan untuk sayur bayam adalah sebesar Rp 466,40/kg, Rp 5.000,00/kg dan Rp 4.533,60/kg. Share yang diterima petani pada saluran I adalah 71,25%, pedagang pengecer 28,75% untuk sayur kangkung, sedangkan sayur bayam share yang diterima petani 83,33%, pedagang pengecer 16,67%. Share yang diterima petani pada saluran II adalah 33,33%, pedagang pengumpul 33,33%, pedagang pengecer 33,33% untuk sayur kangkung, sedangkan sayur bayam share yang diterima petani 50%, pedagang pengumpul 30%, pedagang pengecer 20%. Permasalahan yang dihadapi petani adalah petani kurang mengetahui informasi harga pasar. Permasalahan pedagang pengumpul adalah kualitas dan kerusakan sayuran. Permasalahan pedagang pengecer adalah penanganan sebelum laku terjual.Kata kunci: analisis pemasaran, margin pemasaran, Landasan Ulin Utara, kangkung, bayam
Analisis Finansial Usahatani Cabai Besar di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Muhammad Syaifuddin; Rifiana Rifiana; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9429

Abstract

Kelurahan Landasan Ulin Utara memiliki potensi serta memiliki sumberdaya yang menunjang untuk melaksanakan usahatani cabai besar. Namun akibat masih rendahnya produksi cabai sehingga memunculkan anggapan bahwa petani tidak mendapatkan keuntungan. Melakukan analisis terhadap usahatani cabai besar merupakan awal dalam menentukan sikap untuk melakukan budidaya cabai besar agar mengetahui sampai dimana keberhasikan yang telah dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan dan keuntungan, serta kelayakan usahatani cabai besar di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan data primer data sekunder. Data primer dengan wawancara menggunakan kuisioner. Data sekunder diambil dari studi pustaka kelembagaan dan instansi terkait. Analisis data menggunakan analisis deskriptif berdasarkan survey dan pengamatan yang dilakukan dan perhitungan penerimaan, keuntungan dan kelayakan usahatani cabai besar di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang. Hasil penelitian menunjukkan biaya, penerimaan, dan keuntungan pada Usahatani cabai besar di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang pada 1 musim tanam untuk rata-rata biaya total Rp 28.873.076. rata – rata total penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 49.559.500. Keuntungan rata - rata yang diperoleh adalah sebesar Rp 20.686.424. Tingkat kelayakan Usahatani Cabai Besar di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang dapat dilihat dari nilai Revenue Cost Ratio (RCR). Nilai RCR yang didapat adalah sebesar 1,72. Dengan nilai RCR >1 maka Usahatani Cabai Besar di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang merupakan jenis usaha yang layak.
Preferensi Konsumen Warga Kota Banjarmasin terhadap Tanaman Keladi Hias (Caladium) Siti Elyana Chandra; Masyhudah Rosni; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori dari tiap-tiap atribut tanaman keladi hias yang menjadi preferensi konsumen di Kota Banjarmasin menggunakan chi-square dan menganalisis urutan atribut tanaman keladi hias yang paling dipertimbangkan konsumen di Kota Banjarmasin menggunakan model sikap multi-atribut fishbein. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah accidental sampling, diperoleh sampel sebanyak 50 responden. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman keladi hias yang menjadi preferensi konsumen di Kota Banjarmasin ialah tanaman keladi hias dengan warna daun hijau-merah, bentuk daun hati, jumlah daun 4-6, corak daun splash, menggunakan wadah pot, ukuran tanaman sedang (15-30 cm), dan harga tanaman Rp15.000,00-Rp50.000,00. Sedangkan urutan atribut yang paling dipertimbangkan yaitu corak daun, warna daun, harga tanaman, jumlah daun, ukuran tanaman, bentuk daun, dan wadah yang digunakan.
Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita terhadap Pendapatan Total Pada Usaha Tani Padi di Kabupaten Barito Kuala Muhammad Toha Takahepis; Luki Anjardiani; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.6037

Abstract

Penelitian ini bertujuan memahami pendapatan pada usaha tani padi, pendapatan total pada usaha tani padi, besarnya pendapatan tenaga kerja wanita tani serta besarnya kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan total di usaha tani padi di Kabupaten Barito Kuala. Penelitian dilaksanakan di Desa Panca Karya Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Jumlah responden yang diambil sebanyak 24 penduduk yang dilakukan secara simple random sampling (acak sederhana). Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pendapatan pada usaha tani padi sebanyak Rp18.676.447,16 per usaha tani per musim tanam atau sebesar Rp13.834.405,30 per hektare per musim tanam. Besarnya rata-rata pendapatan total pada usaha tani padi sebesar Rp9.888.249,24 per usaha tani per musim tanam atau sebesar Rp7.324.629,07 per hektare per musim tanam. Besarnya rata-rata pendapatan tenaga kerja wanita tani Rp2.396.678,68 per usaha tani per musim tanam atau sebesar Rp1.775.317,54 per hektare per musim tanam sehingga kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita kepada jumlah pendapatan usaha tani padi di Desa Panca Karya sebesar 24%.
ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI KECAMATAN LIMPASU KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Purnama Sari; Nina Budiwati; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.640

Abstract

Potensi pengembangan dari salah satu sub-sektor perkebunan, salah satunya adalah perkebunan karet tanaman ini merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi, dan memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan perekonomian rakyat. PerkebunanIkaret salah satu pekerjaan utamaIyang diusahakan kebanyakanImasyarakat diIKecamatan Limpasu. Penelitian ini bertujuan mengetahuiIpendapatanIpetani karet diIKecamatan Limpasu dan mengetahui tingkat kesejahteraan petani karet di Kecamatan Limpasu KabupatenIHulu Sungai Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel responden yang diambil berjumlah 30 sampel dengan metode proportionate random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pendapatan yang diperoleh petani karet di Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah rata-rata sebesar Rp 18.545.336/tahun, pendapatan usahatani padi rata-rata sebesar Rp 4.459.000/tahun, dan rata-rata untuk pendapatan nonusahatani sebesar Rp 5.164.000/tahun. Kemudian untuk rata-rata pendapatan rumah tangga petani di Kecamatan Limpasu adalah Rp 28.168.336/tahun. Tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah berdasarkan indikator BKKBN rata-rata termasuk dalam sejahtera II sebanyak 30% dan sejahtera III sebanyak 70%. Menurut acuan dari BPS petani di katakan tidak miskin karena rata-rata pendapatan yang di terima petani diatas acuan dari BPS yaitu sebesar Rp 4.092.288/kapita/tahun. Sedangkan menurut acuan dari Bank Dunia terdapat 80% petani yang pendapatan dibawah Rp 9.651.600/kapita/tahun, sisanya 20% yang memiliki pendapatan diatas acuan Bank Dunia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petani di Kecamatan Limpasu tergolong tidak sejahtera atau miskin dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.Kata kunci : pendapatan, tingkat kesejahteraan
OPTIMALISASI POLA TANAM USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN LANDASAN ULIN Anggi Oksyifa Putri; Abdurrahman Abdurrahman; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2640

Abstract

Petani di kecamatan Landasan Ulin banyak yang mengusahakan tanaman kangkung, bayam, dan sawi. Ketiga tanaman ini sangat mudah dalam pemeliharaan dan relatif murah dalam penyelenggaraan usahataninya. Namun karena produksi yang dihasilkan petani mengalami fluktuasi diperlukan penentuan pola tanam yang optimal agar pendapatan yang diperoleh petani dapat maksimal dan dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan bersih usahatani sayuran serta pola tanam usahatani sayuran yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2017 sampai dengan bulan Agustus 2018. Metode penelitian dilakukan terhadap 24 orang petani dengan sensus. Analisis data dengan melihat data yang diperoleh dari petani contoh serta menghitung total penerimaan, total biaya, pendapatan bersih, penyusutan peralatan, kemudian menghitung optimalisasi pola tanam usahatani dengan analisis linear programming. Hasil dari penelitian pendapatan bersih usahatani sayuran sebesar Rp 5.155.719,04 setelah dioptimalisasi menjadi Rp 6.090.903,00 pada model 1 dan Rp 5.155.719,04 pada model 2. Pada model 1 pola tanam dapat mencapai keuntungan optimal jika hanya menanam sayuran kangkung, sedangkan model 2 didapat keuntungan optimal jika menanam ke-3 tanaman tersebut. Untuk mencapai keuntungan optimal dengam menanam ketiga tanaman digunakan model 2.Kata kunci: optimalisasi pola tanam, usahatani sayuran 
Analisis Sikap Konsumen Terhadap Pembelian Sayur Segar di Pasar Bauntung Banjarbaru Windarti Windarti; Luki Anjardiani; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8279

Abstract

Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi sayuran masih sangat rendah, oleh sebab itu produsen sayur harus menyediakan produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen, karena hal itu Pasar Bauntung yang berlokasi di Jl. RO Ulin, Loktabat Sel., Kec. Banjarbaru Selatan, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan merupakan kawasan dengan luas bangunan mencapai 1,7 hektar dan luas lahan 3,9 hektar berupaya menarik minat konsumen agar mengunjungi Pasar itu sendiri, khususnya pada sektor sayur segar pihak Pasar Bauntung memberikan tempat yang tertata rapi dan menjaga kebersihan sehingga produk yang dijual terlihat lebih menarik daripada ditempat lain. Dengan adanya upaya tersebut bagaimana sikap konsumen dalam menentukan pilihan mereka dalam pembelian sayur segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap pembelian sayur segar di Pasar Bauntung Banjarbaru, sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang dipilih menggunakan metode Non Probality Sampling. Karakteristik konsumen dihitung menggunakan persentase dan sikap konsumen dihitung menggunakan rumus Analisis Multiatribut Fishbein karena menggunakan lebih dari satu atribut. Dari rumus tersebut dapat diketahui karakteristik konsumen paling dominan yaitu 40% kisaran umur 21-30 tahun, 92,5% perempuan, 30% pekerjaan lain (ibu rumah tangga), 45% berpendapatan >Rp.1000.000- Rp.2000.000, 45% tingkat pendidikan tamat SLTA dan 62,5% beranggota keluarga 3-5 orang. Sedangkan analisis tingkat tingkat evaluasi terhadap tingkat kepercayaan dinilai secara keseluruhan tinggi oleh responden, pada atribut sayur segar dengan nilai total 142.719 tergolong tinggi dan atribut pasar dengan nilai 107.176 tergolong sedang.
Strategi Komunikasi Bisnis untuk Mencapai Tujuan Pemasaran (Studi Kasus Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru) Intan Lorenza Septiani BR Sinaga; Luki Anjardiani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi bisnis pada Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru dengan menggunakan marketing mix, Product, Price, Place, dan Promotion. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020, dengan metode studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan Post Positivisme. Kemudian untuk menentukan jumlah informan 8 orang yang dianggap bisa memberikan informasi mendalam. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dengan pihak Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru, dengan key informan dan informan pendukung. Hasil penelitian terhadap Place, pada Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru karena lokasi yang dianggap pas dan strategis, karena berada di tengah kota. Pada strategi Price Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru menetapkan berdasarkan biaya produksi, agar harga yang ditawarkan bisa dijangkau konsumen yang menginginkan produk organik, Pada strategi Product Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru memiliki keanekaragaman produk yang tersedia bagi konsumen, dan pada strategi Promotion Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru menggunakan media sosial berupa Instagram dan Whatssapp.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH DI LAHAN RAWA PASANG SURUT TIPE C KECAMATAN RANTAU BADAUH KABUPATEN BARITO KUALA Kamila Abda Amara; Luki Anjardiani; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2627

Abstract

Lahan rawa menjadi salah satu kendala yang dimiliki Kalimantan Selatan dalam hal bertani. Namun, seiring berjalannya waktu lahan rawa menjadi potensi dan ciri khas yang dimiliki Kalimantan Selatan dalam pengolahan lahan pertanian. Optimalisasi lahan rawa khususnya lahan rawa pasang surut di Kalimantan Selatan akan bisa menopang kemajuan pertanian Indonesia. Pemanfaatan lahan rawa pasang surut berpusat di tiga kabupaten yakni Kabupaten Barito Kuala, Banjar, dan Tapin. Berdasarkan topografi lahan rawa pasang surut terdapat empat tipe lahan yaitu Tipe A, B, C, dan D. Lahan Tipe C berpotensi untuk dapat ditingkatkan dalam penggunaan lahannya, khususnya dalam penerapan teknologi. Dalam penggunaan mesin-mesin berteknologi untuk pengolahan lahan, tanah pada lahan Tipe C akan lebih kuat menahan beban mesin yang digunakan sehingga tanah juga tidak mudah longsor. Oleh karena itu, diperlukan analisis efisiensi teknis usahatani di lahan rawa pasang surut khususnya di lahan Tipe C. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani, tingkat efisiensi usahatani, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi usahatai padi sawah di lahan rawa pasang surut Tipe C Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Responden dipilih melalui tiga tahap yakni dilakukan secara sengaja (purposive sampling) untuk memilih kecamatan dan desa, serta memilih petani responden sebanyak 30 petani. Berdasarkan hasil penelitian ini produksi usahatani padi sawah di lahan rawa pasang surut Tipe C Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala dipengaruhi secara signifikan dengan taraf nyata 1% oleh pupuk organik, pupuk anorganik, pestisida, dan tenaga kerja, sedangkan dengan taraf nyata 5% oleh luas lahan dan benih padi. Nilai efisiensi teknis rata-rata yang dihasilkan di lokasi penelitian sebesar 0,9843. Sedangkan faktor-faktor inefisiensi teknis lama berusahatani dan tingkat pendidikan berpengaruh negatif pada tingkat inefisiensi teknis.Kata kunci: optimalisasi, rawa pasang surut, tipe C, efisiensi teknis, inefisiensi
Analisis Usaha Pengolahan Produk Makanan Berbahan Baku Tomat di Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru (Studi Kasus pada UMKM Rumah Kreasi Tomat) Sinta Dinda Aurika; Hairin Fajeri; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1966

Abstract

Usaha Rumah Kreasi Tomat memiliki prospek usaha yang sangat baik, karena melihat permintaan produk di pasar yang semakin meningkat membuat pemilik usaha yaitu ibu Dhian selalu berinovasi menambah jenis produk yang diproduksi. Pada awal usaha ini dibangun yaitu pada tahun 2017 ibu Dhian hanya memproduksi manisan tomat saja, akan tetapi sekarang di Rumah Kreasi tomat menghasilkan produk-produk inovatif lainnya yaitu sirup tomat dan permen agar tomat. Selama ini pemilik usaha Rumah Kreasi Tomat yaitu ibu Dhian belum pernah melakukan analisis usaha yang beliau jalankan baik dalam aspek perhitungan biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas (Break Even Point) dan marjin keamanan yang dicapai perusahaan serta permasalahan yang dihadapi pada usaha Rumah Kreasi Tomat ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai keuntungan yang diperoleh usaha Rumah Kreasi Tomat pada bulan Juli 2019 adalah sebesar Rp 3.617.466,66. Usaha Rumah Kreasi Tomat mengalami kondisi seimbang atau tidak mengalami keuntungan dan kerugian (Break Even Point) adalah pada saat penerimaan perusahaan sebesar Rp 7.799.452,61. Hasil penelitian ini menunjukan % MOS penjualan produk jika harga bahan baku naik sebesar Rp 18.000,-/kg akan lebih rawan  mengalami  kerugian  karena  memiliki  % MOS lebih  kecil dari produk yang menggunakan bahan baku dengan harga Rp 4.000,-/kg dan Rp 6.000,-/kg yaitu sebesar 15%.  Permasalahan yang dihadapi usaha Rumah Kreasi Tomat milik ibu Dhian adalah ketersediaan bahan baku saat musim kemarau, tingginya biaya untuk mengajukan perizinan BPOM, dan belum adanya bantuan permodalan dari pemerintah agar usaha berkembang besar. Kata kunci: rumah kreasi tomat, biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas, marjin keamanan