Abstrak: Tingginya prevalensi anemia pada remaja putri membutuhkan perhatian serius. Di Indonesia, angka prevalensi anemia pada remaja perempuan mencapai 27,2%, jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Program pencegahan amenia pada remaja putri diperlukan untuk meningkatkan kesadaran untuk kondisi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan teknis (hardskill) kader posyandu remaja dalam memahami dan menerapkan konsumsi tablet zat besi (Fe) yang dikombinasikan dengan jus buah naga dan pisang ambon sebagai upaya pencegahan anemia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan non-teknis (softskill) dalam aspek komunikasi dan edukasi kesehatan agar para kader mampu menyampaikan informasi dengan benar dan efektif kepada rekan sebaya serta masyarakat. Kegiatan dilaksanakan melalui sosialisasi dan penyuluhan, serta pelatihan kepada 12 kader posyandu. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan dan hard skill kader dengan hasil yang telah dicapai mencapai 28,5%. Diharapkan, kader-kader ini mampu menyebarkan pengetahuan tentang pencegahan anemia di kalangan remaja lainnya.Abstract: The high prevalence of anemia among adolescent girls requires serious attention. In Indonesia, the prevalence rate of anemia among adolescent females reaches 27.2%, significantly higher compared to males. A prevention program targeting anemia in adolescent girls is necessary to raise awareness about this condition. The aim of this activity is to enhance the technical skills (hard skills) of adolescent posyandu cadres in understanding and implementing the consumption of iron (Fe) tablets combined with dragon fruit juice and Ambon bananas as a preventive measure against anemia. Additionally, this activity aims to develop non-technical skills (soft skills) in communication and health education, enabling cadres to effectively and accurately deliver information to peers and the community. The activities were conducted through socialization, counseling, and training sessions with 12 youth Posyandu cadres. Evaluation using pre-test and post-test methods assessed the increase in knowledge and hard skills of the cadres, achieving an improvement of 28.5%. These cadres are expected to disseminate knowledge on anemia prevention among their adolescent peers.
Copyrights © 2025