Bakso ikan memerlukan bahan pengisi untuk menghasilkan kualitas produk akhir yang baik. Tapioka sering digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan bakso, namun memiliki kandungan nutrisi yang rendah. Tepung sukun dapat digunakan sebagai alternatif tambahan bahan pengisi bakso karena mengandung amilosa dan amilopektin yang tinggi serta serat yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi bakso ikan kurisi dengan penambahan tepung sukun dan tapioka terbaik berdasarkan sifat sensori, fisik, kimia dan kesesuaian dengan SNI 7266:2014. Formulasi tepung sukun dan tapioka yang digunakan terdiri dari 6 perlakuan (%), yaitu (0:15); (3:12); (6: 9); (9:6); (12:3); dan (15:0). Parameter yang dianalisis meliputi uji sensori, kadar abu, air, hardness, springiness, dan cohesiveness. Perlakuan terbaik dilanjutkan analisis kadar protein dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung sukun dan tapioka berpengaruh nyata terhadap sifat sensori, fisik dan kimia bakso ikan kurisi. Formulasi terbaik adalah perlakuan tepung sukun 3% dan tapioka 12% dengan skor ketampakan 7,62 (permukaan halus, tidak berongga, cerah), aroma 7,75 (khas ikan), rasa 8,00 (khas bakso ikan), tekstur 7,83 (padat, kompak, kenyal), rasa secara hedonik 7,63 (sangat suka), penerimaan keseluruhan 7,39 (suka), kadar air 68,02%, abu 2,22%, serat kasar 0,71%, dan protein 11,38% yang sesuai dengan SNI 7266:2014. Formulasi ini juga menghasilkan nilai hardness 295,50 N, nilai springiness 12,57 mm, dan nilai cohesiveness 1,22 mm. Makin tinggi konsentrasi tepung sukun makin menurunkan nilai sensori dan fisik.
Copyrights © 2024