Sebagai agama mayoritas, Islam memiliki banyak cara untuk melestarikan ajaran agama yang dilakukan oleh organisasi maupun perorangan sebagai dai yaitu melalui dakwah. Banyaknya aliran dan perbedaan pandangan di dalam agama islam menjadikan perlunya moderasi dakwah untuk memastikan keadilan dan dakwah yang santun dan tidak memaksakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menhadirkan sumber data dan fakta yang kemudian dianalisis. Moderasi dakwah berarti menjalankan dakwah yang berada di posisi tengah tidak condoh kepada radikal dan tidak pada liberal. Moderasi di era sekarang dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital sebagai media dakwah seperti Youtube, Instagram, facebook dan lain-lain. Namun penggunaan media dakwah digital memiliki banyak tantangan dan sisi negatif dimana banyaknya informasi dakwah yang hoax dan mudah menyebar serta dakwah yang mengandung ujaran kebencian.
Copyrights © 2024