Sistem logistik yang efektif memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global dan perdagangan internasional. Namun, di Indonesia, penerapan teknologi digital dalam logistik melalui program Nasional Logistik Ekosistem (NLE) masih menghadapi berbagai kendala operasional, terutama terkait keterbatasan infrastruktur dan kesiapan sumber daya manusia. Penelitian ini mengidentifikasi adanya gap dalam efisiensi logistik yang disebabkan oleh keterlambatan implementasi NLE secara menyeluruh, yang berdampak pada penerimaan bea masuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi di KPPBC TMP C Kendari untuk menganalisis dampak penerapan NLE terhadap penerimaan bea masuk dan efisiensi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun NLE telah meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dokumen dan proses verifikasi, keterbatasan infrastruktur dan kurangnya pelatihan pegawai menjadi kendala yang menghambat optimalisasi aplikasi ini. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya peningkatan infrastruktur teknologi serta pelatihan intensif bagi sumber daya manusia yang terlibat, guna meningkatkan efektivitas NLE dan meningkatkan penerimaan bea masuk di KPPBC TMP C Kendari. Kata kunci: bea masuk; digitalisasi logistik; infrastruktur; NLE; rantai pasok
Copyrights © 2024