Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi dan analisis peran rumah sakit dan stakeholders lainnya dalam pengurangan risiko bencana erupsi gunung merapi di Kabupaten Boyolali, Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam menganalisis 16 stakeholders yang terlibat dalam pengurangan risiko erupsi gunung merapi. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari para stakeholders. Pengumpulan data menggunakan indepth interview untuk memperoleh data tentang jenis dan peran stakeholders pada pelaksanaan manajemen bencana. Analisis data menggunakan pendekatan analisis stakeholders dengan bantuan program MACTOR. Hasil analisis menjelaskan pengurangan risiko erupsi gunung merapi di Kabupaten Boyolali melibatkan 16 stakehorder yang saling berinteraksi dalam mengurangi risiko erupsi gunung merapi. Masing masing stakeholder memiliki kepentingan dan pengaruh yang beda beda pada keterlibatannya dalam manajemen bencana. Keterlibatan stakeholder dikelompokkan dalam 7 kepentingan atau tujuan, yaitu menjalankan tupoksi, memperoleh uang atau pendapatan, mencari jaringan dan teman, mengurangi korban fisik dan mental, mencari hiburan, dan misi sosial. Tupoksi merupakan kepentingan yang paling banyak dan paling tinggi, diiikuti oleh misi social dan mengurangi korban fisik dan mental. Forum Pengurangan risiko Bencana (FPRB), Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), Komunitas Relawan dan RS Swasta memiliki peranan yang sangat besar dalam meningkatkan pengurangan risiko erupsi gunung merapi Di Kabupaten Boyolali. Keempat stakeholder ini menunjukkan konvergensi yang sangat kuat dalam meningkatkan mengurangi risiko bencana. Kedekatan kepentingan dan tujuan dalam mengurangi risiko menjadi modal penting terjadinya konvergensi yang kuat, yaitu misi sosial, menjalankan tupoksi dan mengurangi risiko korban. Hal ini memudahkan aliran informasi dan keberlanjutan mitigasi risiko bencana di Kabupaten Boyolali.
Copyrights © 2024