Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, memiliki populasi peternak sapi yang menghasilkan limbah signifikan, menimbulkan masalah lingkungan seperti polusi udara, air, dan penyebaran bakteri berbahaya. Untuk mengatasi hal ini, tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya menerapkan teknologi biogas guna mengolah kotoran sapi menjadi energi alternatif yang mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap LPG serta menyediakan pupuk organik. Metode pelaksanaan meliputi survei potensi wilayah, analisis kebutuhan, dan pembangunan reaktor biogas sesuai kondisi setempat. Program ini dilengkapi penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif limbah dan manfaat biogas sebagai energi alternatif. Hasil implementasi menunjukkan bahwa reaktor biogas berhasil memenuhi kebutuhan energi dua rumah tangga dan mengurangi masalah limbah. Kesimpulannya, program ini berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan, penghematan energi, dan kemandirian energi masyarakat. Partisipasi tokoh masyarakat dan dukungan pihak setempat menunjukkan potensi perluasan penerapan teknologi biogas untuk keberlanjutan lingkungan di Kecamatan Kasembon.
Copyrights © 2024