Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, keberadaan sosial media dapat mengubah pola komunikasi dan interaksi manusia. Manusia yang pada awalnya harus bertemu tatap muka untuk berkomunikasi, kini bisa melakukan interaksi di dunia maya dengan bantuan internet. Perubahan budaya tidak berhenti sampai di situ saja, tetapi juga sangat mempengaruhi generasi muda yang bahkan dapat menghabiskan waktu selama 18 jam saat menggunakan sosial media untuk keperluan hiburan. Hal ini kemudian memicu sifat individualisme yang semakin kuat. Namun, tentunya dibalik semua hal tersebut tetap ada sisi yang menguntungkan. Misalnya, saat ini hampir semua media sosial dapat digunakan sebagai sarana pemasaran digital selain untuk keperluan hiburan. Pemasaran digital ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan masyarakat luas, terutama pada saat wabah Covid-19 yang membuat semua orang terpaksa untuk tetap tinggal di rumah agar tidak terjangkit virus. Bahkan, pemasaran digital pada salah satu aplikasi yaitu TikTok mampu dengan cepat mengejar dua kompetitor utamanya yaitu Shopee dan Tokopedia. Tiktok yang pada awalnya digunakan untuk aplikasi hiburan kini berubah menjadi lapak digital untuk memasarkan barang dan layanan dengan berbagai fitur unik di dalam aplikasinya, mulai dari like, komentar, share, dan live streaming.
Copyrights © 2024