Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menghadapi tingkat kemiskinan yang tinggi, dengan 19,96% penduduknya berada di bawah garis kemiskinan pada Maret 2023. Untuk mengatasi permasalahan ini, gereja memiliki peran penting dalam pemberdayaan sosial-ekonomi jemaatnya melalui konsep Social Churchpreneurship. Kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi jemaat Gereja GMIT Nekaf Mese Naioni dalam mengembangkan potensi kewirausahaan berbasis nilai-nilai agama. Seminar yang dilaksanakan pada 14–15 November 2024 di GMIT Nekaf Mese Naioni ini melibatkan 30 peserta yang terdiri dari jemaat, pemimpin gereja, dan tokoh masyarakat setempat, serta menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dan pelatihan berbasis praktik. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas peserta merasa puas dengan materi yang diberikan, terutama mengenai pengelolaan usaha berbasis gereja, seperti produksi Virgin Coconut Oil (VCO). Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman jemaat tentang pentingnya modal spiritual dalam kewirausahaan dan memberikan wawasan praktis tentang pengelolaan usaha berbasis komunitas gereja. Sebagai kesimpulan, kegiatan ini menunjukkan potensi besar gereja dalam memberdayakan jemaat melalui kewirausahaan sosial berbasis nilai-nilai agama yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan rohani. Namun, diperlukan peningkatan dalam penyampaian materi yang lebih aplikatif serta pendampingan lanjutan untuk implementasi di masa depan.
Copyrights © 2025