Instagram merupakan media sosial yang pada dasarnya berfungsi untuk berbagi foto maupun vĂdeo pada sesama pengguna. Instagram dapat memberikan kemudahan bagi penjual Smatphone untuk memasarkan dan mempromosikan produknya melalui internet. Instagram sebagai tempat untuk mempromosikan produknya, tidak luput pula banyak yang menyalah gunakan Instagram sebagai media penipuan, salah satu dari penipuan Instagram yang sering terjadi adalah penjualan Smatphone yang menggunakan akun fake/palsu yang tidak jelas siapa penggunanya untuk menjual produknya dengan memberi harga yang sangat lah jauh lebih murah dari harga yang dijual di pasaran. Penelitian ini membuat membandingkan dua metode untuk pemodelan text mining dengan mengelompokkan akun kedalam kelompok akun fake / palsu dan akun asli, text mining yang digunakan algoritma Clustering K-Menas dan Naives Bayes dengan parameter username, bio, postingan, followers, following, simbol, privasi, caption postingan, komentar, dan jumlah like. Penelitian ini menggunakan data sebanyak 120 data akun penjual smartphone diambil secara random menggunakan scrapping. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja pengelompokan yang dilakukan dengan menggunakan metode K-Means Clustering dan Naive Bayes. Untuk mendapatkan hasil akurasi terbaik dilakukan dilakukan pembagian data training dan data testing menggunakan Algoritma Naive Bayes. Hasil perhitungan Algoritma K-Means Clustering mendapatkan hasil akurasi sebesar 37,19% sedangkan Naive Bayes mendapatkan hasil akurasi sebesar 61,90%. Sehingga Alagoritma yang baik untuk medapatkan hasil akurasi terbaik di penelitian ini adalah Algoritma Naive Bayes.
Copyrights © 2023