Penyakit infeksi merupakan penyakit yang sering terjadi, baik yang menginfeksi anggota tubuh maupun pada rongga mulut. Hasil Riskesdas tahun 2018 bahwa proporsi masalah gigi dan mulut di Indonesia sebanyak 57,6% tahun 2018 dengan proporsi terbesar adalah karies (45,3%). Infeksi rongga mulut di picu bakteri dominan Streptococci yakni spesies Streptococcus mutans. Di era sekarang perkembangan penelitian tentang kandungan dan manfaat pohon tin, baik daun, buah maupun akarnya sangat banyak. Ekstrak daun tin (Ficus carica .L) mengandung zat aktif seperti flavonoid, tanin, dan terpenoid telah dikenal memiliki potensi antibakteri. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian untuk melihat aktivitas ekstrak Daun Tin (Ficus Carica) sebagai antibakteri pada infeksi mulut yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan melibatkan mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian desktiptif yang dilakukan dengan cara mengukur diameter zona hambat pada aktivitas antibakteri pada mulut seperti Streptococcus mutans. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi dan dilusi agar di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi UMI. Hasil penelitian menemukan bahwa yakni nilai minimum inhibitor concentration (mic) yg dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yaitu konsentrasi 6,4% dan Nilai minimum bactericidal concentration (mbc) yg dapat membunuh pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yaitu konsentrasi 12,8%. Sedangkan untuk konsentrasi terbaik dari ektrak etanol daun tin terhadap bakteri Streptococcus mutans ada pada konsentrasi 40% dengan diametar zona hambat 20,7 mm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat efek antibakteri dari ekstrak daun tin (Ficus carica) terhadap infeksi yang disebabkan bakteri di mulut yaitu Streptococcus Mutans (sm).
Copyrights © 2025