Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran strategis Humas dalam penyelesaian konflik akibat persaingan bisnis untuk menjaga citra perusahaan, dengan studi kasus pada Dicendana Coffee. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini memfokuskan pada strategi komunikasi yang diterapkan Humas dalam lima tahapan manajemen krisis, yaitu Signal Detection, Probing Prevention, Damage Containment, Recovery, dan Learning. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas Dicendana Coffee memainkan peran penting sebagai penghubung komunikasi antara perusahaan dan publik. Dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial, Humas berhasil mendeteksi potensi konflik, merespons isu dengan cepat, dan memulihkan kepercayaan publik. Pendekatan ini efektif dalam menjaga reputasi perusahaan, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta membangun hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi Humas, seperti meningkatnya ekspektasi publik terhadap transparansi dan respons cepat di era digital, serta kebutuhan akan inovasi komunikasi yang berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan strategis dalam manajemen krisis tidak hanya membantu mengatasi konflik, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam memperkuat citra perusahaan.
Copyrights © 2025