Trigonella foenum-graceum atau fenugreek digunakan secara luas sebagai obat tradisional untuk pengobatan diabetes tetapi mekanisme kerjanya masih belum jelas. Penelitian bertujuan memprediksi senyawa dalam fenugreek yang berkhasiat sebagai antidiabetes secara in-silico dengan menggunakan perangkat lunak Molegro Virtual Docking . Docking dilakukan 10 Senyawa uji dalam fenugreek yaitu 4-hidroxyisoleucine, coumarine, diosgenin, galactomannan, isovitexin, quarcetin, tigogenin, trigoneline, vitexin dan yamogenin dengan 3 reseptor yaitu sugar beet alpha-glucosidase- (PDB ID : 3W37), human dipeptidyl peptidase-4 (PDB ID : 1X70), human peroxisome proliferator activated gamma (PDB: 2PRG) serta senyawa pembanding acarbose, sitagliptin dan rosiglitazone. Dari 10 senyawa uji, galactomanann memiliki nilai Rerank Score/RS paling rendah di dua reseptor yaitu alpha glucosidase dan peroxisome proliferator activated gamma dengan nilai berturut turut -116.56 kcal/mol dan -131.18 kcal/mol dan nilai RS acarbose -113.60 kcal/mol dan rosiglitazone -124.54 kcal/mol . Dari 10 senyawa uji, tigogenin memiliki nilai RS paling rendah direseptor dipeptidyl peptidase-4 dengan nilai RS -86.54 kcal/mol dan nilai RS sitagliptin -87.02 kcal/mol. Berdasarkan nilai RS, galactomannan diprediksi memiliki aktivitas antidiabetes yang bekerja pada reseptor alpha-glucosidase dan peroxisome proliferator activated gamma sedangkan tigogenin diprediksi memiliki aktivitas antidiabetes yang bekerja pada reseptor dipeptidyl peptidase-4.
Copyrights © 2019