Historiography
Vol 5, No 1 (2025)

Dinamika integrasi budaya: peran Islamisasi dalam transformasi struktur sosial Kerajaan Galuh abad ke-15-16

Supendi, Usman (Unknown)
Ma'shum, Hisyam Ibnu (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2025

Abstract

Abstract This study aims to analyze the social and cultural transformations in the Galuh Kingdom as a result of the spread of Islam. Employing a historical-qualitative approach, the research integrates document analysis and secondary data. The findings indicate that Islamization in Galuh was influenced by three main actors: religious scholars (ulama), merchants, and local rulers. Ulama played a pivotal role as educators and spiritual leaders, merchants introduced Islamic values through trade networks, and local rulers provided social and political legitimacy. The process of acculturation fostered harmony between local Hindu-Buddhist traditions and Islamic values, resulting in a unique cultural identity. This transformation is evident in the shift toward a more egalitarian social structure, the establishment of pesantren-based educational systems, and the adaptation of local traditions to align with Islamic values. The study contributes significantly to the historiography of Islamization in the Nusantara and serves as a reference for understanding cultural adaptation in the context of religion. Its findings are expected to promote the preservation of cultural heritage as part of national identity. Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsiaakan mengenai peran KH. Abdul Kholiq Afandi dalam mengembangkan pondok pesantren dan Agama Islam dengan memadukan sekolah formal dan agama. Sistem ini dinilai sebagai inovasi untuk mengembangkan pendidikan yang memiliki dampak positif bPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi sosial dan budaya di Kerajaan Galuh akibat penyebaran Islam. Menggunakan pendekatan historis-kualitatif, penelitian ini mengintegrasikan analisis dokumen, data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islamisasi di Galuh dipengaruhi oleh tiga aktor utama: ulama, pedagang, dan penguasa lokal. Ulama berperan sebagai pendidik dan pemimpin spiritual, pedagang memperkenalkan nilai Islam melalui jalur perdagangan, sementara penguasa lokal memberikan legitimasi sosial dan politik. Proses akulturasi menghasilkan harmoni antara tradisi lokal Hindu-Buddha dan nilai-nilai Islam, menciptakan identitas budaya yang unik. Transformasi ini terlihat dalam perubahan struktur sosial menjadi lebih egaliter, pembentukan sistem pendidikan berbasis pesantren, serta penyesuaian tradisi lokal dengan nilai-nilai Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kajian sejarah Islamisasi di Nusantara dan menjadi referensi untuk memahami adaptasi budaya dalam konteks agama. Hasilnya diharapkan mendorong pelestarian warisan budaya sebagai identitas bangsa. 

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

JDS

Publisher

Subject

Humanities Social Sciences

Description

Historiography: Journal of Indonesian History and Education publish original research papers, conceptual articles, review articles and case studies. The whole spectrum of Indonesian history, historical learning and history education, which includes, but is not limited to education ...