Dalam pengelolaan sumber daya air, analisis hidrologi sangat penting dilakukan untuk perencanaan, pengembangan, dan pengendalian infrastruktur keairan. Ketepatan analisis hidrologi bergantung pada kualitas data dari tiap stasiun hujan dan pos duga air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas jaringan stasiun pengamatan hujan di wilayah DAS Ciliwung Hulu dan mengidentifikasi stasiun hujan yang dapat memberikan akurasi maksimum dalam merepresentasikan daerah studi. Analisis data hujan dan debit dilakukan dengan uji statistik ketiadaan trend, stasioner, persistensi, dan outlier. Penilaian terhadap kerapatan jaringan stasiun hujan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Pola sebaran stasiun hujan dianalisis dengan metode Jaringan Saraf Tiruan (JST), yang mengidentifikasi pola dan karakteristik data hujan dan data debit di DAS Ciliwung Hulu. JST mengidentifikasi sebaran stasiun hujan yang signifikan terhadap akurasi prediksi debit. Evaluasi dilakukan dengan mengurangi satu per satu stasiun hujan hingga diperoleh kombinasi paling efektif. Hasil menunjukkan DAS Ciliwung Hulu memenuhi standar WMO dengan kerapatan 37,981 km² per stasiun hujan. Pola sebaran terbaik dengan komposisi data 50-30-20 menunjukkan kesalahan relatif terkecil 10,857%, dan NSE kategori sangat baik sebesar 0,981 dengan 500 epoch, pada kombinasi Stasiun Hujan Gadog, dan Stasiun Hujan Gunung Mas.
Copyrights © 2025