Berdasarkan letak geografis, Indonesia termasuk wilayah yang rentan terhadap potensi bencana alam. Letak Indonesia yang berada di cincin api pasifik (ring of fire) dan perubahan iklim yang tak menentu menyebabkan Indonesia seringkali mengalami gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Salah satu wilayah yang rawan terhadap risiko bencana adalah Desa Sriharjo. Wilayah Desa Sriharjo yang dikelilingi dengan perbukitan dan sungai menjadikan desa ini berisiko mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Oleh sebab itu, tim PPK Ormawa BEM FAST UAD 2024 memilih Desa Sriharjo sebagai desa pengabdian dengan tujuan menjadikan Desa Sriharjo Tanggap Bencana. Dalam pelaksanaannya, Tim PPK Ormawa BEM FAST UAD 2024 mengusung program Smart Disaster Mitigation yang dibagi menjadi enam sub-program. Salah satu sub-program tersebut adalah Smart Environment. Kegiatan dalam sub-program Smart Environment berfokus pada penanaman tanaman pengikat tanah untuk mencegah adanya erosi tanah yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Pada pelaksanaannya, kegiatan ini melalui beberapa proses rangkaian kegiatan lain dimulai dari observasi hingga pemeliharaan tanaman. Hasil dari pelaksanaan sub-program ini diharapkan tidak hanya dapat mengurangi risiko bencana di Desa Sriharjo tetapi juga meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana secara berkelanjutan.
Copyrights © 2024