Aktivisme politik dan pilihan gaya dalam puisi Okot p’Bitek dan Wiji Thukul perlu diperbandingkan. Kedua penyair memanfaatkan puisi dan terlibat dalam aktivisme politik untuk menyampaikan pesan-pesan sosial di Uganda dan Indonesia. Artikel ini mengkaji secara komparatif kualitas artistik setiap penyair dalam menggarap tema-tema umum seperti penindasan, perlawanan, dan identitas. Metode pembacaan dilakukan dalam dua tahap, pertama, analisis stilistika, dan kedua, analisis kontekstual dengan terang teori poskolonial untuk menjelaskan aksesibilitas dan pengaruh puisi kedua penyair dalam iklim sosio-politik di kedua negara. Ketiga puisi yang dibahas yaitu “Suara dari Rumah-Rumah Miring” dan “Nyanyian Akar Rumput” oleh Wiji Thukul serta puisi “The Buffaloes of Poverty Knock the People Down” dari Song of Lawino karya Okot p’Bitek. Temuan kajian ini adalah pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak budaya dan warisan sastra dari kedua penyair berpengaruh ini.
Copyrights © 2024