Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Decolonizing Gender Dynamics: Reclaiming Lawino’s Voice in Okot p’Bitek’s Song of Lawino Mahuze, Yolenta Oktovia; Dewi, Novita
Indonesian Journal of English Language Studies (IJELS) Vol 10, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Magister Kajian Bahasa Inggris (English Language Studies) Universitas Sanata Dharma Yogy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/ijels.v10i2.9129

Abstract

Using Ngũgĩ wa Thiong’o’s decolonization theory, this article argues that Okot p’Bitek’s Song of Lawino reclaims African cultural voice and identity. Even though it is available in English, Song of Lawino is a kind of narrative poetry borrowed from the traditional Acholi song. This study uses contextual and stylistic analysis to show how p’Bitek’s poetry acts as a force for decolonization, advocates for cultural preservation, and addresses collective issues. Findings show that by satirizing African middle-class elites who adhere to Western values, the two chapters from Song of Lawino studied “The Woman with Whom I Share My Husband” and “Let Them Prepare the Malakwang Dish” highlight the clash between European and African cultures. In these poems, Lawino challenges gender dynamics and defends traditional practices, as well as criticizes the shallowness of Westernized lifestyles adopted by her husband Ocol. Through this strong-willed woman’s criticism, Okot p’Bitek’s poetry reveals the negative impacts of credulous cultural assimilation and underlines the import
Puisi dan protes: Membongkar penindasan dan identitas poskolonial dalam puisi-puisi Okot p’Bitek dan Wiji Thukul Mahuze, Yolenta Oktovia; Dewi, Novita
Sintesis Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v18i2.10191

Abstract

Aktivisme politik dan pilihan gaya dalam puisi Okot p’Bitek dan Wiji Thukul perlu diperbandingkan. Kedua penyair memanfaatkan puisi dan terlibat dalam aktivisme politik untuk menyampaikan pesan-pesan sosial di Uganda dan Indonesia. Artikel ini mengkaji secara komparatif kualitas artistik setiap penyair dalam menggarap tema-tema umum seperti penindasan, perlawanan, dan identitas. Metode pembacaan dilakukan dalam dua tahap, pertama, analisis stilistika, dan kedua, analisis kontekstual dengan terang teori poskolonial untuk menjelaskan aksesibilitas dan pengaruh puisi kedua penyair dalam iklim sosio-politik di kedua negara. Ketiga puisi yang dibahas yaitu “Suara dari Rumah-Rumah Miring” dan “Nyanyian Akar Rumput” oleh Wiji Thukul serta puisi “The Buffaloes of Poverty Knock the People Down” dari Song of Lawino karya Okot p’Bitek. Temuan kajian ini adalah pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak budaya dan warisan sastra dari kedua penyair berpengaruh ini.
POTRET DISKRIMINASI DALAM PUISI “SUTI” DAN “AYOLAH, WARSINI” KARYA WIJI THUKUL: PERSPEKTIF GAYATRI SPIVAK Mahuze, Yolenta Oktovia; Dewi, Novita
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v10i2.1143

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana puisi “Suti” dan “Ayo Warsini” mencerminkan potret diskriminasi yang dihadapi perempuan subaltern, sekaligus menganalisis bagaimana Wiji Thukul berperan sebagai penghubung suara mereka dalam kerangka pemikiran Gayatri Spivak. Analisis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman tentang sastra sebagai medium kritik sosial, sekaligus menggali potensi sastra dalam memberdayakan kelompok marginal di tengah struktur masyarakat yang diskriminatif.