Pelayanan publik merupakan kewajiban utama instansi pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Provinsi Kalimantan Tengah memegang peran penting dalam pengelolaan pengadaan barang/jasa. Namun, tantangan terkait transparansi, kecepatan respons, dan kepuasan masyarakat sering kali menghambat efektivitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi sistem helpdesk dapat meningkatkan efektivitas pelayanan publik melalui evaluasi tingkat kepuasan pengunjung. Penelitian menggunakan metode analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sistem helpdesk berdasarkan data survei kepuasan. Hasil survei menunjukkan mayoritas responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, terutama dalam aspek kecepatan, keramahan staf, dan tidak adanya biaya pelayanan. Namun, ditemukan kelemahan berupa rendahnya partisipasi masyarakat umum dan keterbatasan sosialisasi terkait informasi pelayanan. Penelitian juga mengidentifikasi peluang pengembangan layanan berbasis teknologi serta peningkatan partisipasi publik melalui edukasi dan sosialisasi. Rekomendasi strategis meliputi penguatan sistem informasi, penyampaian transparan terkait persyaratan, serta penyesuaian kebijakan untuk memperluas jangkauan layanan. Dengan mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada serta memanfaatkan peluang, Biro PBJ dapat terus meningkatkan efektivitas dan kualitas pelayanannya untuk memenuhi ekspektasi publik secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025