Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan di sekolah, salah satu permasalahannya adalah ketersediaan bahan ajar yang belum memfasilitasi dan melatih siswa untuk belajar mandiri. Selanjutnya, berdasarkan observasi di sekolah, guru masih menggunakan Buku Siswa Elektronik (BSE), buku pelajaran, buku referensi, LKS, dan modul, yang juga memiliki keterbatasan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap buku BSE ditemukan beberapa kekurangan yaitu: penggunaan bahasa dalam BSE terlalu rumit, kompleks, isi kurang, gambar kurang komunikatif, tingkat pertanyaan relatif rendah. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep tersebut. Lebih lanjut, sebagai sumber belajar IPA, buku tersebut tidak mengintegrasikan komponen lingkungan (kearifan lokal) ke dalam muatan materi. Akibat lainnya adalah guru tidak dapat memahami proses pembelajaran yang mengandung kearifan lokal sehingga tidak dapat mengintegrasikan pembelajaran IPA dengan budaya atau lingkungan daerah sekitarnya. Oleh karena itu, bahan ajar seperti buku teks siswa harus dibuat sevariatif mungkin yang memuat langkah-langkah dari model pembelajaran dan mengintegrasikan konsep kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar IPA inkuiri terintegarasi kearifan lokal yang layak, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini menggunakan prosedur model pengembangan 4D. Produk yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar, dan instrumen evaluasi yang divalidasi oleh tiga validator ahli. Produk bahan ajar IPA berbasis inkuiri terintegrasi kearifan lokal yang dikembangkan memiliki kriteria valid. Hasil uji praktisi lapangan memiliki kriteria praktis. Hasil uji efektivitas kelas eksperimen memiliki hasil peningkatan dengan kriteria sedang. Produk bahan ajar IPA berbasis inkuiri terintegrasi kearifan lokal yang dikembangkan terbukti efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik
Copyrights © 2024