Kepulauan Banyak merupakan gugusan pulau di barat daya Aceh Singkil, terkenal dengan sumber daya perikanannya yang melimpah. Sehingga, banyak nelayan menggunakan alat tangkap rawai dasar karena ramah lingkungan dan memerlukan biaya yang relatif kecil sehingga terjangkau oleh nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan rawai dasar mata pancing nomor 7 dan nomor 9 di Perairan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan nelayan dan observasi langsung selama satu bulan dari Februari hingga Maret 2024. Hasil menunjukkan bahwa mata pancing nomor 7 menangkap 8 spesies ikan, dengan ikan kurisi (Nemipterus sp) sebagai tangkapan tertinggi (27%), sementara ikan pari (Desyatidae) sebagai tangkapan terendah (0%). Mata pancing nomor 9 menangkap 10 spesies ikan, dengan ikan kurisi sebagai tangkapan tertinggi (35%) dan ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) sebagai tangkapan terendah (2%). Analisis CPUE (catch per unit effort) mengungkapkan bahwa ikan kuwe (Epinephelinae) memiliki nilai CPUE tertinggi sebesar 14,9 kg/trip, diikuti oleh ikan kurisi sebesar 9,8 kg/trip dan ikan kerapu sebesar 9,2 kg/trip. Berdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa alat tangkap rawai dasar dengan mata pancing nomor 7 yang paling efektif untuk menangkap ikan demersal di Perairan Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Copyrights © 2025