Penggunaan monosodium glutamat (MSG) yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek negatif pada kesehatan, termasuk penurunan kadar hemoglobin, gangguan fungsi ginjal, dan ketidakseimbangan hormon. Oleh karena itu, penting untuk mencari alternatif penyedap rasa yang lebih alami dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit dan tulang ikan kambing-kambing (Abalistes stellaris) sebagai bahan baku penyedap rasa alami. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan perbandingan bahan dan air perebusan yaitu 1:2 (b/v), 1:3 (b/v), dan 1:4 (b/v) pada sampel limbah kulit ikan kambing-kambing (KKK) dan tulang ikan kambing-kambing (TKK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tertinggi terdapat pada sampel F1 (7,25%), sementara kadar air terendah ditemukan pada sampel F6 (7,01%). Kadar abu tertinggi ditemukan pada sampel F6 (43,19%), dan kadar protein tertinggi terdapat pada sampel F6 (26,18%). Kadar lemak tertinggi ada pada sampel F1 (1,91%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan F6 menghasilkan penyedap rasa dengan karakteristik lebih baik, karena menghasilkan kadar protein lebih tinggi, serta kadar aair dan kadar lemak lebih rendah. Dengan demikian limbah kulit dan tulang ikan kambing-kambing dapat dijadikan alternatif bahan baku penyedap rasa alami yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar.
Copyrights © 2025